This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 06 November 2015

Review Call Of Duty Ghost





Call of Duty adalah game FPS dengan mode single player terbaik di industri game, ungkapan yang satu ini tentu saja menjadi pernyataan yang paling sering Anda dengar ketika pembahasan mengenai game-game militery shooter mengemuka di dunia maya. Konsep menarik yang ditawarkan oleh Call of Duty 4: Modern Warfare yang membawa perang sinematik modern tumbuh menjadi pondasi kebangkitan, tidak hanya franchise ini, tetapi game FPS secara keseluruhan. Formula sukses inilah yang kemudian berusaha diikuti oleh lebih banyak produk, termasuk oleh seri Call of Duty itu sendiri. Kesuksesan ini melahirkan kebijakan rilis tahunan, dan akhirnya tiba di Ghosts yang akan mewarnai tahun 2013 ini.

Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah mendapatkan sedikit gambaran akan apa yang sebenarnya ditawarkan oleh COD: Ghosts ini, terutama lewat kehadiran mode single player yang memang menjadi kekuatan utamanya. Menarik untuk diantisipasi, mengingat ini menjadi kesempatan pertama untuk melihat kekuatan visual yang ia tawarkan, mengingat posisi COD: Ghosts yang memang digembar-gemborkan sebagai sebuah produk next-gen. Lahir sebagai seri baru dari Infinity Ward – yang notabene merupakan otak di balik trilogi Modern Warfare di masa lalu membuat ada begitu banyak antisipasi yang kuat untuk seri yang satu ini. Terpenuhi atau tidak? Ini menjadi pertanyaan kedua yang krusial.

Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Call of Duty: Ghosts? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah seri untuk awal yang baru?

Plot



Kekuatan sumber daya dan ekonomi akhirnya mendorong lahirnya The Federation – sebuah perserikatan negara-negara Amerika Selatan. Mulai berambisi menguasai lebih banyak negara, The Federation akhirnya tiba di Amerika Serikat. Mereka bahkan berhasil menguasai ODIN – senjata luar angkas milik negara super power tersebut.

Keluarga adalah harta yang paling berharga, tidak hanya untuk anggota keluarga satu sama lain, tetapi juga untuk negara. Ini mungkin menjadi kalimat yang paling tepat untuk menggambarkan jalinan plot inti yang berusaha ditawarkan Infinity Ward di Call of Duty: Ghosts. Intinya sendiri masih belum lepas dari benang merah klise yang seolah menjadi standar cerita untuk setiap game FPS military shooter yang meluncur ke pasaran. Benar sekali, ini kembali soal Amerika dan supremasinya di bidang militer dan bagaimana negara ini akan bertahan dari segala jenis serangan. MURICA!

Apalah artinya Amerika Serikat tanpa sumber daya yang cukup untuk memutar roda perekonomian mereka? Skenario inilah yang terjadi di COD: Ghosts. Setelah terputusnya pasokan minyak mentah dari Timur Tengah, posisi Amerika Serikat sebagai negara super power kini mulai tergerus oleh negara-negara Amerika Selatan yang kini memegang pasokan minyak terbesar di dunia. Tergabung dalam The Federation, negara-negara ini tidak hanya memperluas kekuasan di bidang ekonomi, tetapi juga lewat kemampuan militer. Invasi terbuka yang dilakukan akhirnya tiba di Amerika Serikat. Puncaknya? Dengan dikuasainya senjata luar angkasa – Odin.



ODIN membuat Amerika Serikat luluh lantak. Namun tidak menyerah, gelombang pertahanan pun lahir. Termasuk salah satunya dari Logan dan Hesh, dua bersaudara.



Dengan sepak terjang yang sudah terbukti, Hesh dan Logan akhirnya bergabung dengan pasukan khusus nan misterius – Ghosts di bawah bimbingan sang ayah – Elias.



Pertempuran besar pun dimulai, apalagi dengan keterlibatan Rorke – sang pembelot Ghosts di sisi The Federation.

Invasi yang dilakukan pasukan The Federation membuat Odin berbalik menyerang “tuannya” sendiri Amerika Serikat. Amerika Serikat pun berada di ujung kehancuran, dengan kekuatan minimal untuk menahan invasi The Federation yang gencar. Salah satunya muncul dari anggota pasukan khusus yang cukup disegani – Ghosts. Dengan topeng bermotif tengkorak khasnya, Ghosts dikenal sebagai unit yang tidak pernah gagal mengemban misi apapun yang diserahkan kepada mereka. Anda sendiri akan berperan sebagai seorang Ghosts muda – Logan yang ikut bergabung bersama dengan saudara laki-laki Anda – Hesh. Seperti sebuah reuni akbar, Logan dan Hesh berjalan di bawah komando sang ayah – Elias, seorang veteran Ghosts yang terpanggil kembali untuk menghidupkan unit khusus ini. Pertempuran besar pun dimulai untuk mengembalikan supremasi Amerika Serikat, dengan begitu banyak misi yang tersebar tidak hanya di darat, tetapi juga laut, bahkan luar angkasa. Perjalanan mudah? Tentu saja tidak. Apalagi ketika usaha ini dihadang oleh Gabriel Rorke – mantan anggota Ghosts terbaik yang kini justru bekerja di bawah The Federation. Balas dendam menjadi motif utama.



Gabriel Rorke – sang “hantu” yang paling disegani Ghosts kini berada di sisi sebaliknya. Pertarungan besar pun tidak terhindarkan.



Can they win this war?

Mampukah The Ghosts mengembalikan kembali supremasi Amerika Serikat dan menundukkan The Federation? Apa yang sebenarnya terjadi pada Rorke? Apa yang sebenarnya ia rencanakan? Semua pertanyaan ini bisa Anda jawab dengan memainkan Call of Duty: Ghosts ini.

Pantaskah Disebut Next-Gen?



Sebagai game yang digembar-gemborkan sebagai proyek next-gen, Ghosts masih tidak mampu menghasilkan visualisasi yang memesona untuk membuktikan status tersebut.

Sebelum kita masuk ke dalam mekanik gameplay atau inovasi apa yang mereka tawarkan di level lebih dalam, ada begitu banyak pertanyaan yang masih mengemuka kuat di level permukaan, apalagi membahas status COD: Ghosts sebagai sebuah proyek next-gen. Seperti yang bisa kita bayangkan, next-gen selalu berasosiasi dengan tingkat visualisasi yang lebih mumpuni, dengan segudang physics dan fitur yang sebelumnya tidak bisa diterapkan. Sebagai proyek next-gen, antisipasi terhadap eksistensi Ghosts tentu saja tidak bisa dipisahkan dari hal yang satu ini. Lantas, pantaskah COD: Ghosts disebut sebagai sebuah game yang benar-benar memaksimalkan potensi next-gen?

Dengan kebutuhan spesifikasi RAM hingga 6 GB (yang ternyata merupakan sebuah kebohongan), status tersebut seolah kian jelas. Namun begitu Anda menjajalnya secara langsung? Ada begitu banyak pertanyaan besar di sisi visual, apalagi jika dibandingkan dengan produk kompetitor tetangga yang memang tampil habis-habisan dengan engine teranyar mereka. Efek cahaya memang tampil lebih baik di Ghosts, namun tidak di sisi tekstur yang ada. Anda akan menemukan begitu banyak low-resolution texture berterbaran di sepanjang permainan, dan akan sangat mudah dilihat jika Anda memainkannya di monitor yang cukup besar. Tulisan kabur, batu tanpa tekstur, hingga detail ledakan dan asap yang tidak menawarkan detail apapun pantas menjadi catatan. Ini seperti sebuah engine lawas dengan sedikit permak. Berharap ekstra kehancuran untuk keuntungan strategis? Sayangnya, tidak ada fitur seperti ini.



Efek cahaya boleh terbilang salah satu elemen yang disempurnakan dan memang membuat Ghosts terlihat indah. Namun ketika Anda memerhatikannya lebih dalam? Game ini dipenuhi dengan low res texture.



Rumput next-gen? Nope!



Efek asap next-gen? Nope!



Detail beton next-gen? Nope!



Efek air next-gen? Still nope!

Pantaskah disebut next-gen? Sejauh yang kami pandang dan jika dibandingkan dengan kualitas visual game next-gen lain yang bertebaran, Activision punya PR besar untuk membuat COD pantas menyandang nama tersebut. Kecuali, jika Activision memang mengemban kebijakan yang sama dengan EA Sports dan 2K Sports, dimana engine untuk current gen dan konsol next-gen dibuat terpisah.

Woof Woof!



Sebagai sebuah game FPS, Ghosts masih menawarkan mekanik dan misi gameplay yang sama. Menembak setiap musuh yang Anda temui, bertahan hidup, serangkaian QTE, dan cut-scene tentunya.

Memang sulit untuk mengharapkan sebuah inovasi yang luar biasa dari sebuah game FPS. Karena pada dasarnya, terlepas dari apapun mimpi Anda, game FPS selalu berkisar tentang bergerak dari point A ke poin B, bertahan hidup, cut-scene, dan akhirnya bertemu dengan akhir chapter, yang kemudian berulang kembali. Siklus ini tampaknya tidak akan berhenti di Call of Duty: Ghosts ini. Anda masih akan bertahan dengan mekanik gameplay yang sama. Seperti seri COD sebelumnya, ada varian senjata yang ditawarkan namun tidak menghasilkan pengalaman unik berbeda satu sama lain. Recoil tidak pernah menjadi masalah dan Anda bisa menembak membabi buta untuk menetralisir setiap ancaman yang ada.

Salah satu inovasi yang berbeda mungkin karena kehadiran sosok sang anjing – Riley, yang ikut dalam beberapa misi di awal. Anjing militer yang satu ini memang sudah menjadi nilai jual utama yang ditawarkan Infinity Ward sejak COD: Ghosts diperkenalkan pertama kali ke publik. Riley disebut sebagai kunci untuk menghadirkan pengalaman COD yang berbeda, bahkan menjadi sentral cerita. Ada begitu banyak spekulasi menyebar di dunia maya, bahkan memprediksikan kematian Riley sebagai event emosional menggugah yang membuat Ghosts terasa istimewa. Hasilnya? Woof woof!


Woof! Woof!



Riley sebenarnya diposisikan tidak banyak berbeda dengan teman AI Anda – Hesh. Hanya saja, ia dapat diperintah secara manual untuk menyerang target tertentu.



Di beberapa misi, Anda bahkan bisa mengendalikan Riley sendiri, dimana Anda diceritakan terhubung dengan kontrol milik Logan. Bagaimana rasionalisasi scene ini? Frak logic!

Bertempur bersama dengan Riley tidaklah berbeda ketika Anda bertempur bersama dengan AI teman yang lain. Ia tidak dapat mati karena terjangan peluru dan hanya terhenti selama beberapa saat ketika serangan semakin brutal. Perbedaannya? Anda bisa menekan tombol Q untuk meminta Riley menyerang musuh-musuh yang sulit untuk Anda jangkau, terutama mereka yang bersembunyi ketat di belakang tembok pelindung. Indikator orange akan memperlihatkan posisi Riley. Tidak hanya komando seperti ini, beberapa chapter bahkan memungkinkan Anda untuk berperan sebagai Riley sendiri. Anda bergerak dan membantu Logan dan Hesh menginfiltrasi lokasi yang dipadati oleh tentara Federation. Berlari dan bersembunyi, Anda bisa mengakhiri nyawa tentara ini dengan cepat. Masalahnya? Tidak ada penjelasan lebih yang rasional bagaimana Anda bisa mengendalikan seekor anjing dan diperintah sebebas yang Anda inginkan. Namun seperti seri game lainnya, rasionalitas tidak pernah menjadi bagian penting. Another woof woof!

Mengejutkannya? Riley ternyata tidak berperan begitu penting dalam gameplay dan cerita. Dia bukanlah anjing yang akan mengikuti Anda dari awal hingga akhir permainan. Prediksi bahwa ia akan menjadi salah satu tokoh sentral terbantahkan ketika Anda memainkan COD: Ghosts ini dalam progress yang cukup jauh.



Selain Riley, Infinity Ward juga tampak berusaha mengimbangi Battlefield dengan misi-misi yang memungkinkan Anda untuk mengendari kendaraan berat sekelas tank dan helikopter.



Tipikal game arcade, pergerakan kedua kendaraan ini sangat licin, seperti tengah meluncur di atas danau es.

Elemen lain yang membuat COD: Ghosts berbeda juga karena keinginan Infinity Ward untuk menyuntikkkan sedikit cita rasa “Battlefield” ke dalam seri ini. Seri-seri sebelumnya memang mengakomodasi kebutuhan Anda untuk peran peralatan canggih dan berat dengan beberapa segmen kecil, dimana Anda mengendalikan kontrol misil UAV atau bahkan satelit sekalipun. Namun di COD: Ghosts, kesempatan untuk mengendarai kendaraan militer berat ala Battlefield akhirnya hadir. Anda bisa mengendarai helikopter dan tank di beberapa chapter misi. Tetapi jangan berharap Anda akan menemukan kontrol kendaraan “realistis” ala Battlefield. Seperti meluncur di atas danau es, semua gerak kendaraan ini terasa sangat licin dan cepat, terasa aneh untuk insting gaming Anda sendiri. Manuver mustahil ala game arcade terasa kentara. Tank secepat mobil atau helikopter yang bisa seenaknya maju dan mundur secara stabil dan cepat? Infinity Ward punya pekerjaan rumah yang besar di sektor ini.

Masih Penuh dengan “WOW” Effect!



Dengan tujuh tahun sepak terjang yang menawarkan mekanik yang sama, COD seharusnya sudah kehabisan ide untuk terus meluncurkan cut-scene yang cukup untuk memukau Anda. Namun siapa yang menyangka, Infinity Ward tetap berhasil melakukan hal tersebut di Ghosts.

Berapa banyak seri Call of Duty yang sudah Anda mainkan sejak Call of Duty 4: Modern Warfare memperkenalkan cut-scene sinematik ala Hollywood yang luar biasa? Jika menghitung berdasarkan kebijakan rilis tahunan yang ada, maka ada lebih dari tujuh buah game Call of Duty yang mengusung konsep dan nilai jual yang sama. Dengan begitu banyak adegan sinematik yang sudah ditawarkan Infinity Ward dan Treyach, hampir tidak mungkin rasanya untuk menemukan kembali momen-momen yang cukup untuk membuat Anda terkejut dan terpukau. Bagaimana tidak? Selama tujuh tahun, Anda sudah menyaksikan perang dunia ketiga, invasi para drone ke Amerika Serikat, misi Sniping legendaris, ledakan bom atom, hingga kematian banyak karakter ikonik yang mengejutkan. Masih mampukah Call of Duty membuat Anda terkejut dan terkagum-kagum? Tidak bisa disangka, iya.

Entah mengapa, selalu ada sesuatu yang berbeda ketika Call of Duty ditangani oleh Infinity Ward daripada Treyach. Developer yang satu ini seolah tidak peduli dengan segudang fitur dan ragam mekanik baru yang mati-matian berusaha disuntikkan Treyach di Call of Duty: Black Ops II misalnya. Tidak hanya sekedar FPS, Treyach berusaha menyuntikkan mode strategy, tower defense, hingga multiple ending ke dalam seri tersebut. Berhasil atau tidak? Masih menimbulkan perdebatan panjang. Namun Infinity Ward hadir dengan apa yang membuat mereka dikenal selama ini – sebuah game FPS murni dengan kemampuan sinematik dan cerita tiada banding. Tidak ada tetek bengek seperti yang berusaha dilakukan Treyach, hanya sebuah game FPS ala Modern Warfare. Kesederhanaan yang masih mampu melahirkan efek “WOW” di Call of Duty: Ghosts.



Masih ada begitu banyak cut-scene epik yang akan membuat Anda terpukau.



Is that….. Holy *piiipp*

Ada begitu banyak cut-scene dalam skala destruktif masif yang akan membuat Anda terpesona dan jatuh cinta, menghadirkan sensasi yang masih tetap menggugah. Fakta bahwa karakter seperti Logan dan Hesh didesain sebagai kakak adik juga menawarkan potensi keterlibatan secara emosional, terutama ketika seri-seri Ghosts terbaru meluncur di masa depan. Ledakan besar, slow motion, event yang tidak bisa diprediksi sebelumnya, kamera sinematik, dan voice acts yang tetap hidup membuat single player COD: Ghosts tetap memesona.



Tidak hanya cut-scene, varian setting pertempuran juga menghasilkan sesuatu yang menyegarkan. Dari pertarungan bawah laut.



hingga luar angkasa. Infinity Ward benar-benar tidak menahan diri.

Namun bukan hanya sekedar cut-scene saja yang membuat pengalaman ini luar biasa, tetapi juga fakta bahwa Infinity Ward tidak pernah membatasi diri mereka untuk melemparkan ide-ide gila dan mengimplementasikannya ke dalam gameplay. Pertarungan bawah laut dengan detail gelembung kecil yang meluncur setiap kali Anda menembakkan senjata Anda serta ancaman ikan hiu yang begitu menakutkan hanyalah sebagian kecil dari nilai jual ini. Atau pesona yang ditawarkan oleh misi yang meminta Anda untuk menginfiltrasi gedung tinggi di kala malam, dalam kesunyina. Siapa yang pernah membayangkan sebuah pertempuran senjata api di luar angkasa, vakum tanpa gravitasi, dimana Anda bergerak bebas di tengah satelit yang hancur? Well, Infinity Ward did and it’s awesome!

Kesimpulan



Ghosts akan menjadi awal baru untuk sebuah cerita yang menarik untuk terus dieksploitasi di masa depan. Tidak sesempurna Modern Warfare pertama memang, namun ada ekspektasi dan ketertarikan tersendiri untuk mengikuti arah baru Ghosts ini.

Pernyataan bahwa Call of Duty adalah sebuah epitome untuk mode single player game-game bergenre FPS memang sulit untuk diganggu gugat. Terlepas dari usianya yang sudah mencapai lebih dari tujuh tahun dan mekanik gameplay yang tidak banyak berbeda di setiap serinya, game yang satu ini masih tetap mampu menawarkan kualitas yang pantas untuk diacungi jempol. Kualitas sinematik, variasi setting misi, hingga beragam cut-scene senimatik yang epik masih akan membuat Anda terpesona dan setuju bahwa seperti inilah sebuah mode single player FPS seharusnya dibuat. Namun di luar semua, Call of Duty: Ghosts hampir tidak menawarkan sesuatu yang baru.

Ada beberapa kelemahan yang pantas untuk dicatat, terlepas dari mekanik repetitif yang memang sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari sebuah game FPS. Salah satu yang cukup mengecewakan adalah mekanik kontrol kendaraan di misi yang terasa sangat arcade, seolah Infinity Ward tidak ingin ambil pusing untuk merepresentasikan feel tank atau helikopter yang lebih realistis. Rasanya seperti memainkan game klasik Army Men 3D zaman dulu, hanya saja dipermak ke dalam sudut pandang orang pertama. Gerak kendaraan terasa sangat licin tanpa hambatan, seolah angin dan permukaan jalan tidak memberikan feel apapun. Peran Riley yang ternyata tidak sebesar yang dibayangkan juga menjadi catatan tersendiri. Namun kelemahan paling besar? Terlepas dari semua ledakan dan perang bombastis yang ia tawarkan, Ghosts tetap terjebak pada desain plot yang sangat klise.

Namun terlepas dari semua kekurangan ini, COD: Ghosts masih mampu membuktikan diri sebagai game yang pantas untuk dijajal di mode single player, termasuk Anda yang mungkin sudah angkat tangan dan menyerah untuk mencicipi lagi franchise ini. Ghosts akan menjadi awal baru untuk sebuah cerita yang menarik untuk terus dieksploitasi di masa depan. Tidak sesempurna Modern Warfare pertama memang, namun ada ekspektasi dan ketertarikan tersendiri untuk mengikuti arah baru Ghosts ini. Kejutan apa lagi yang bisa mereka tawarkan setelah perang bawah laut dan luar angkasa untuk membuat gamer terpukau? Ini akan menjadi tugas yang berat bagi Infinity Ward.
Kelebihan



Variasi setting perang yang ditawarkan pantas mendapatkan acungan jempol.
Cut-scene sinematik yang tetap memesona
Desain karakter dan voice acts jempolan
Perang bawah laut dan luar angkasa yang terasa berbeda

Kekurangan



MURICA!

1.Plot yang terasa klise
2.Visualisasi yang tidak merepresentasikan kualitas next-gen
3.Riley yang ternyata tidak berperan banyak dalam cerita
4.Kontrol kendaraan yang jauh dari kata realistis

Cocok untuk gamer: penggemar military shooter yang epik, yang tidak suka dengan arah Treyach di Black Ops II

Tidak cocok untuk gamer: penggemar military shooter simulasi, gamer shooter yang menginginkan lingkungan yang bisa dihancurkan



Kamis, 29 Oktober 2015

Pengertian, Contoh Dan Fungsi ISP (Internet Service Provider)


Pengertian ISP, contoh dan fungsi ISP (Internet Service Provider) – ISP adalah singkatan dari “Internet Service Provider”. Supaya kita bisa mengakses, tersambung atau terhubung ke internet, kita harus mempunyai akses yaitu dengan cara berlangganan ke penyedia jasa layanan internet (Internet Service Provider). ISP adalah perusahaan yang menawarkan sebuah jasa pelayanan kepada kita untuk bisa berhubungan atau terhubung dengan internet. Untuk bisa terhubung dengan internet, kita cukup menghubungi ISP melalui modem dan komputer/pc lalu ISP yang akan mengurus detail-detail yang diperlukan untuk terhubung dengan internet, termasuk biaya-biaya koneksi tersebut. Jadi, misalnya kita sedang mengakses beranda/homepage mancanegara, maka ISP-lah yang menanggung biaya hubungan ke mancanegara. Sedangkan kita cukup membayar pulsa lokal yang digunakan untuk menghubungi ISP tadi.

PIJI adalah singkatan dari “Penyelenggara Jasa Internet”, atau “Internet Service Provider (ISP) (dalam bahasa Inggris)” adalah perusahaan atau sebuah badan yang menyelenggarakan jasa sambungan internet dan jasa lainnya yang berkaitan atau berhubungan. Kebanyakan perusahaan-perusahaan telepon merupakan penyelenggara jasa internet. Mereka menyediakan jasa berupa hubungan ke internet, pendaftaran nama domain, hosting dan sebagainya.

ISP (Internet Service Provider) ini memiliki jaringan baik secara domestik maupun secara internasional sehingga pelanggan atau konsumen dari sambungan yang disediakan ISP dapat terhubung atau tersambung ke jaringan Internet global. Jaringan disini merupakan media transmisi yang dapat mengalirkan data-data yang dapat berupa seperti kabel (sewa kabel, modem & jalur lebar), radio maupun VSAT.


Apakah itu ISP?


Biasanya, ISP (Internet Service Provider) yaitu biaya bulanan kepada konsumen/pengguna. Hubungan tersebut biasanya dibagi menjadi ke dalam 2 (dua) kategori, yaitu modem (Dial up) dan juga jalur lebar. Hubungan dial-up saat ini banyak yang ditawarkan gratis atau dengan harga yang murah serta membutuhkan penggunaan kabel telepon biasa. Hubungan jalur lebar yang dapat berupa non-kabel, ISDN , kabel modem, DSL, atau juga satelit. Broadband dibandingkan modem memiliki kecepatan yang lebih cepat & selalu “on”, namunbiayanya lebih mahal.

Berikut ini contoh dari ISP

Inilah beberapa Contoh ISP (Internet Service Provider) yang ada di Indonesia, bisa dibaca di bawah ini:
PT. Indosat / INDOSATnet.
Asia Pasific Internet Company.
PT. EXCELCOMINDO PRATAMA.

Dan inilah fungsi ISP

Peran atau Fungsi ISP (Internet Service Provider) dalam pengaksesan jaringan internet adalah :
Menghubungkan pengguna/kunsumen ke gateway internet yang terdekat.
Sebagai sebuah media yang memberikan pelayanan jasa untuk terhubung ke internet.
Sebagai yang Menyediakan modem untuk dial-up.
Sebagai yang menghubungkan user kepada layanan informasi WWW (World Wide Web).
Memungkinkan user untuk memakai layanan surat elektronik, yang sering disebut dengan E-mail.
Memungkinkan para user untuk melakukan percakapan suara melalui jaringan internet.
Memberikan tempat untuk homepage.
Internet Service Provider (ISP) melakukan proteksi dari penyebaran virus dengan menerapkan sistem antivirus untuk penggunanya.
Fungsi ISP (Internet Service Provider) sebagai perusahaan yang menawarkan jasa pelayanan untuk berhubungan dengan jaringan internet. Untuk mengaksesnya, kita cukup menghubungi saja Internet Service Provider/ISP melalui komputer dan modem. Setelah itu ISP akan mengurus semua yang diperlukan untuk berhubungan dengan internet.
Dan Lain-lain.

Di atas tadi adalah pengertian ISP, contoh dan fungsi ISP. Terimakasih sudah membaca artikel di atas dan semoga dapat bermanfaat.



Instalasi Modem Dial Up



Intstalasi koneksi internet melalui ISP secara Dial – Up, Instalasi koneksi melalui ISP dengan sistem Dial – Up hanya dilakukan sekali saja, yakinkanlah semua perangkat hadware maupun sofware pendukung internet telah terinstalasi dengan benar.

Bagi pengguna SO Ms. Windows XP prosedur instalasinya sebagai berikut:
Instalasi Dial – Up Ms. Windows XP, Instalasi Dial – Up pada Windows XP yaitu melalui ControlPanel :
1.Pastikan modem dan telpon sudah tersambung dengan benar
2.Gunakan Sistem Operasi Windows XP
3.Nyalakan modem yang digunakan
4.Clik Star → All Program → Control Panel
5.Pilih Icon Network Connection




6.Klik New Connection
7.Klik Next
8.Pilih Connet





9.Pilih Set Up My Connection





10.Pilih Connet Using a Dial – Up modem lalu klik next





11.Ketikan nama ISP pada kotak ISP Name lalu klik next




12.Isikan nomor Telepon ISP (untuk TelkomNET instan 080989999, Indosat, 202001 pada phone number lalu klik next





Catatan :
Semua ISP mempunyai Accont ISP TelomNET instan sebagai berikut
User Name                   : Telkomnet@instan
Password                      : Telkom
Confirm Password        :

Tugas : Ikut prosedur diatas dari awal hingga akhir jika ingin membuat koneksi Dial – Up untuk ISP lainnya.




Instalasi Modem


Langkah pertama untuk melakukan koneksi internet adalah menginstalasi modem. Modem merupakan perangkat perantara antara komputer anda dengan saluran telepon agar dapat berhubungan dengan ISP (Internet Service Provider - penyedia jasa internet) anda. Pastikan modem anda sudah terpasang pada Communication Port yang kosong dan dalam keadaan hidup.Bila modem yang digunakan adalah modem internal, pastikan modem sudah terpasang dengan baik, setelah itu hidupkan komputer.

1. Klik Start , pilih Settings ,pilih Control Panel. Maka akan muncul window Control Panel.
· Jika menggunakan Windows 9x atau ME pada control panel terdapan icon Modem
· Jika menggunakan Windows 2000 atau XP pada control panel terdapat icon Phone and Modem


2. Pada windows Control Panel , pilih icon Modem dan klik dua kali sehinga muncul window InstalNew Modem 
(jika pada windows anda sudah pernah diinstall modem maka akan tampil window ModemProperties .Bila anda ingin menambah driver modem baru, klikAdd ).


3. Windows dapat melakukan deteksi otomatis terhadap perangkat modem yang telah terpasang pada PC anda, tapi hal ini terbatas pada modem yang telah dikenali oleh Windows. Apabila anda memilih deteksi otomatis, maka kosongkan kotak Don't detect my modem , lalu tekan Next.


Bila modem yang terpasang terdeteksi oleh windows, maka akan muncul pesan : The following modem has found on Communication Port : Com1 / Com2. Pada bagian tengah akan muncul nama modem yang ditemukan, misalnya : Standard Modem.


Apabila anda memiliki modem jenis baru dan disertai file driver (dalam disket / CDROM), sebaiknya anda memilih deteksi manual sehingga dapat memanfaatkan feature terbaru dari modem tersebut (misal kemampuan support 56 kBps, fax, voice, dll). Untuk itu pilih kotak Don't detect my modem , dan tekan Next





4. Pada menu selanjutnya ditampilkan daftar modem yang telah dikenali dan tersedia drivernya oleh Windows. Pilih type modem yang sesuai dengan modem anda, lalu tekan Next .





Apabila anda tidak memiliki file driver, maka anda dapat memilih type Standard Modem, misalnya dengan kecepatan 28800 bps, lalu tekan Next lalu anda dapat langsung menuju ke langkah 7.


Apabila anda memiliki file driver (disket / CDROM) yang disediakan vendor modem (pabrik), maka pasang disket / CDROM tersebut, lalu tekan tombol Have Disk .


5. Pada menu selanjutnya ditampilkan window Install From Disk . Masukkan disket / CDROM yang berisi file driver modem anda, pilih dirive yang sesuai (A:\ atau pilih CDROM, lokasi lain menggunakan menu Browse ).





6. Apabila file driver berhasil di ambil, maka akan muncul window mengenai driver tersebut (pada contoh ini, driver modemnya V90 & K56Flex DATA-FAX-VOICE Modem, yang memiliki kemampuan s/d 56 kBps). Pilih driver yang sesuai (bila lebih dari satu), selanjutnya tekan Next.





7. Setelah selesai, maka anda harus menentukan port komunikasi (COM) dimana modem tersebut terpasang. Sebagai contoh, dipilih port COM1 karena biasanya modem terpasang pada port tersebut (kecuali dipakai untuk media lain). Kemudian tekan Next .





8. Pada tahap ini bila dilakukan dengan benar, maka modem akan terpasang pada PC anda. Klik Finish untuk mengakhiri setup modem Anda.


· Pengecekan Fungsi Modem

Untuk memastikan apakah Modem dapat berfungsi dengan baik :
· Windows 9x dan Me

Coba masuk lagi ke modem properties seperti langkah diatas. kemudian klik atau double klik Modem yang sudah terintall kemudian pilih diagnostics.
· Windows 2000 dan XP

Masuk ke phone and modem properties seperti langkah diatas. kemudian pilih tab modem , select modem yang sudah terinstall, klik propertise, pilih tab diasnostics , klik query modem . Jika modem OK akan tertampil report/log.




Sumber :http://www.indosatm2.com/popup.php/consumer-solution/settings/id:1/instalasi-modem

Sejarah Call Of Duty Dari Masa Ke Masa


Call Of Duty yang menganut aliran first-person dan third-person shooter sejak awal mula kemunculannya pada platform PC ditahun 2003 silam, telah menjadi pesaing baru bagi game bergenre sejenis. Sekaligus berhasil mendapatkan tempat tersendiri diantara para gamer.
Hadir pertama kali dengan mengangkat konsep Perang Dunia II serta melirik platform PC sebagai awal dari strategi pemasaran, membuat pihak Activition selaku publisher terus melakukan pengembangan. Sehingga serial game ini mampu hadir di berbagai platform seperti saat ini, mulai dari PC hingga platform Playstation, Xbox, serta iOS pun ikut mencicipi game ini.
Dari awal mula perilisannya sampai saat ini total sudah ada sembilan seri Call of Duty. Game yang dalam proses pengembangannya melibatkan banyak developer ini memang memiliki ciri khas tersendiri dalam gaya permainanya, terutama seri paling mendominasi yakni besutan developer Infinity Ward dan Treyach.Nah kali ini kami akan mengajak kalian bernostalgia, untuk mengingat-ingat kembali perkembangan game Call of Duty dari masa kemasa. Dan tentunya bagi sebagian para gamer pasti memiliki kenangan tersendiri disaat memainkan setiap serinya. Secara garis besar keseluruhan seri Call of Duty terdiri tiga varian utama yakni, World War II Series, Modern Warfare Series serta Black Ops Series.


WORLD WAR II

Pada jajaran World at War II terdapat empat seri utama, mulai dari judul pertama Call of Duty dirlis tahun 2003 hingga seri keempat dengan judul Call of Duty: World at War dirilis tahun 2009, kesemua seri ini mengangkat konsep cerita serupa yakni masa Perang Dunia II. Dengan menghadirkan konsep pertempuran serta nuansa yang begitu kental dengan Perang Dunia II ditambah alur cerita khas terbukti ampuh membuat para gamer haus, untuk segera menyelesaikan keseluruhan misi dalam game. Berikut ulasan singkat keempat seri tersebut.

CALL OF DUTY




Merupakan seri perdana besutan developer Infinity Ward dirilis pada 29 Oktober 2003 silam, game dengan konsep simulasikan gabungan dua komponen yakni infanteri serta perang senjata Perang Dunia Dunia II. Membuatnya hadir sebagai sebuah konsep unik serta menjadikan game ini memiliki ciri khas tersendiri.

Dengan mengedepankan sebuah game simulasi medan pertempuran sebenarnya, serta mengusung sebuah gameplay benar-benar beda dari game sekelasnya, ditambah disini gamer diberi sebuah tugas untuk menyelesaikan sebuah tujuan utama dari game ini. membuat konsep seperti ini begitu digandrungi serta ampuh membuat gamer semakin haus untuk segera menyelesaikan semua misi dalam game.

Pada seri pertamanya ini memang gamer lebih banyak diajak untuk bergerak bersama tim tentara sekutu dari pada bergerak sendiri layaknya Rambo, dimana para versi pertama ini melibatkan tiga Negara besar pada perang saat itu meliputi Amerika, Inggris dan Soviet. Dan sampai saat ini pun konsep seperti ini masih terus dipertahankan pihak Activition selaku publisher.

CALL OF DUTY 2




Pada Seri keduanya ini dirilis pada 25 Oktober 2005, tetap menganut konsep seperti seri sebelumnya. Namun Call of Duty 2 hadir lebih variatif serta tergolong dalam sebuah game simulasi perang lengkap.

Tetap berlatar cerita perang Dunia II serta melibatkan tiga golongan pasukan meliputi Red Army, British Army serta United States Army. Disini pada awal cerita gamer masuk dalam kategori pasukan sekutu, dimana pada seri kedua ini fitur gameplay hadir lebih lengkap. Yakni pemain dapat melakukan posisi berjongkok, berbaring serta dapat menukar senjata api dengan senjata yang ditemukan ketika menjalankan misi.

Disini juga dilengkapi peralatan navigasi seperti kompas untuk menunjukkan arah lokasi misi serta teropong. Ditambah para gamer juga dapat menggunakan senjata alat berat yang tersebar selama menjalankan misi. Bahkan granat model standart serta model asap juga tersedia disini. Damage yang diperoleh selama menjalankan misi dapat secara otomatis pulih dengan sendirinya, asalkan kalian berlindung sejenak ketika kondisi mulai kritis.

Pemain dituntut lebih waspada ketika bermain, sebab khusus untuk serangan seperti ledakan granat jika jarak terlalu dekat bisa membuat pemain langsung mati seketika.


CALL OF DUTY 3



Seri ketiga Call of Duty ini dirilis pada 07 November 2006, dan pada seri ketiganya ini pengembangan dialihkan kepada pihak Treyarch. Sekaligus menjadikan sebagai seri pertama yang tidak melibatkan publisher Infinity Ward dalam proses pembuatannya. Hadir khusus untuk platform konsol Playstation 2, Playstation 3, Wii, Xbox serta Xbox 360, membuat pengguna platform PC puasa sejenak untuk dapat menikmati seri terbaru dari Call of Duty.

Konsep cerita pada seri ketiga ini mendapat perubahan, dimana tidak lagi menganut aliran layaknya dua seri sebelumnya. Pemain diajak untuk menjalankan 4 karakter berbeda dari empat Negara. Dan dari masing-masing karakter tersebut terdapat 14 misi yang harus diselesaikan.

CALL OF DUTY: WORLD AT WAR



Sebenarnya untuk judul Call of Duty: World of War ini masuk dalam seri kelima namun masih masuk kedalam golongan Word at War series. Seri kelima ini rilis 09 Juni 2008 silam dan kembali melibatkan pihak Treyarch dalam proses pengembangannya.

Hadir untuk platform Microsoft Windows, PS3, Wii, Xbox 360 dan Nintendo DS, berhasil membuat game ini terjual hingga 11 juta kopi diseluruh dunia. Pada seri kali ini pemain kembali diajak kedalam pertempuran era perang Dunia II. Dilengkapi dengan senjata jenis piston Thompson, M1 Grand Rifile, Senapan Mosin-Nagant. serta senjata pamungkas guna melumpuhkan alat berat seperti tank, yakni Panzerschreck sejenis rocket launcher anti tank, yang membuat nuansa pertempuran makin memanas.

Pada seri kali ini pemain lebih banyak diuntungkan berkat beberapa fitur tambahan seperti amunisi yang tidak perlu repot-repot diambil, cukup melewati amunisi yang tercecer maka secara otomatis senjata sudah terisi. Ditambah dukungan dual Mode pada senjata laras panjang membuat pemain dapat dengan mudah memfungsikannya sebagai granat launcher, sehingga mampu menambah variasi penyerangan.

MODERN WARFARE SERIES

Sesuai dengan namanya pada seri kali ini Call of Duty sudah mulai merambah konsep perang serta pertempuran era Modern, sekaligus menjadikan seri kali ini keluar dari konsep terdahulunya yakni Perang Dunia II. Mencoba menghadirkan nuansa perang serta perlengkapan senjata tergolong baru membuktikan bahwa pihak Activition serius dalam memberikan sebuah produk game yang mampu menarik banyak minat gamer.

CALL OF DUTY 4: MODERN WARFARE



Merupakan seri keempat dirilis untuk platform Microsoft Windows, Nintendo DS, Playstation 3 serta Xbox 360 pada 07 November 2007 dan untuk versi Mac OS X dirilis pihak Aspyr pada September 2008 silam. Game pertama dengan menganut aliran perang Modern yang berbeda dari versi sebelumnya ini memang tegolong sukses. Terbukti pada Mei 2009 angka penjualan Call of Duty: Modern Warfare tembus 13 juta kopi.

Jika dibandingkan dengan seri Call of Duty sebelumnya dasar dari konsep permainan hampir sama, namun ada hal berbeda disini yakni peralatan serta persenjataan yang lebih modern yang diusungnya. Ditambah berbagai mode serangan meliputi serangan udara dengan dukungan helikopter dan pesawat AC-130 mampu menghadirkan sebuah nuansa baru dalam menikmati game seri keempat ini.

Pada seri Modern Warfare pertama ini sekaligus awal dari dikenalnya nama besar pada Call of Duty Modern Series yakni karakter Kapten Price dan “Soap” MacTavish.

CALL OF DUTY: MODERN WARFARE 2



Merupakan seri keenam dari jajaran varian Call of Duty yang proses pengembangannya kembali dipercayakan kepada pihak Infinity Ward. Game ini resmi dirilis pihak Activition pada 10 November 2009 untuk platform Xbox 360, Playstation 3 serta Microsoft Windows.

Konsep cerita dari seri kedua Modern Warfare ini, meneruskan dari seri pertamanya boleh dikatakan sebagai sequel kedua dari Modern Warfare dengan alur cerita mengambil masa lima tahun setelah game pertama. Karakter utama pada seri kali ini adalah Sersan Gary "Roach" Sanderson, sekaligus kembali mengajak para gamer untuk mengetahui kelanjutan cerita dari karakter utama yakni Kapten Price dan “Soap” MacTavish. Serta memperkenalkan karakter baru yang cukup terkenal dikalangan gamer, Letnan Simon "Ghost" Riley.

Hal lain yang membuat Modern Warfare 2 dapat dibilang kontroversial adalah sebuah misi yang bernama No Russian. Misi yang mengajak gamer untuk menjadi seorang agen rahasia yang menyamar menjadi teroris Rusia, dan menembaki orang-orang sipil di Zakhaev International Airport.


CALL OF DUTY: MODERN WARFARE 3



Masih masuk dalam keluarga besar Modern Warfare dengan mengangkat judul Call of Duty: Modern Warfare 3 memasukkan game ini sebagai seri kedelapan pada jajaran game besutan Activition. Dirilis pada 08 November 2011 lalu dengan mendukung platform Microsoft Windows, Playstation 3, Xbox 360 serta Wii.

Tercatatan game ini juga sebagai sebuah hiburan terbesar sepanjang masa dimana dalam waktu 24 jam saja, penjulan di Amerika mampu tembusi 6.5 juta kopi serta di pasar Inggris berhasil meraup keuntungan hingga USD 400 juta. Untuk cerita yang ditanamkan pada game ini merupakan perkembangan dari versi sebelumnya. Disini misi dibagi menjadi tiga set yang disebut sebagai “Act”. Dan pada setiap misi memiliki satu tujuan utama.

Terdapat fitur unik disini dimana dalam menampilkan tingkat damage. Dengan melihat persentase percikan darah terdapat pada layar, makin banyak maka kondisi makin kritis, dan untuk kondisi pemain dapat pulih secara otomatis asalkan kita berlindung sejenak dari serangan. Kembali menghadirkan Kapten John “Soap” MacTravish, Kapten SAS John Price, serta diramaikan beberapa karakter baru semakin menambah nuansa cerita begitu kompleks dan seru.

BLACK OPS SERIES

Pada varian ketiga Call of Duty mencoba hadir lebih beda dari dua varian sebelumnya, dengan menanamkan berbagai gabungan unsur cerita serta menerapkan teknologi terbaru dalam proses pengambangan game, diharapkan Varian kali ini mampu memecahkan rekor varian pendahulunya.

CALL OF DUTY: BLACK OPS



Seri ketujuh dari Call of Duty ini kembali melibatkan pihak Treyarch dalam proses pengembangan. Resmi diluncurkan pihak Activition pada 09 November 2010 lalu. Call of Duty: Black Ops juga hadir mendukung platform PC, Xbox 360, dan Playstation 3, serta disusul platform Nintendo Wii dan Nintendo DS.

Konsep game yang mengangkat sejarah Perang Dingin pada tahun 1960-an, dan Perang Vietnam. Namun sebenarnya fokus dari konsep cerita kali ini adalah pada operasi organisasi balik layar Amerika yakni CIA. Berbagai misi berbahaya lintas negara dilakukan karakter utama yang bernama Kapten Alex Mason, mulai dari wilayah pegunungan Ural Rusia, Kuba, Kazakhastan, Hongkong, Laos, Vietnam serta wilayah Arktika atau Kutub Utara. Dengan misi utama yakni berfokus pada senjata kimia “Nova-6”.

Dengan melibatkan berbagai karakter serta latar misi yang terogolong begitu variatif yakni lintas negara membuat game ini ampuh menghadirkan nuansa benar-benar baru bagi kalangan pecinta Call of Duty Series.

CALL OF DUTY: BLACK OPS II



Pada seri ke sembilannya ini sequel kedua dari Call of Duty: Black Ops rencananya baru akan dirilis pada 13 November 2012 pada platform Playstation 3, Xbox 360, Microsoft Windows, 30 November 2012 di Nintendo Wii, dan di Jepang menyusul pada 20 Desember 2012 mendatang.

Pada seri teranyarnya ini pihak Activition mencoba menghadirkan sebuah konsep game yang fenomenal. Dimana seri kesembilan dari Call of Duty Series ini akan menerapkan sebuah pengaturan futuristik dan dilengkapi dengan dukungan fitur teknologi game masa depan. Disini pihak publisher mencoba menawarkan sebuah terobosan, yang boleh dikatakan tidak hanya menyuguhkan cerita modern namun juga teknologi yang disajikannya. Ditambah alur cerita dibuat bercabang serta diramaikan oleh jejeran karakter pilihan semakin membuatnya membahana.

Perlu diketahui Call of Duty: Black Ops II juga menawarkan pilihan pengaturan tampilan 3D dalam memainkan nantinya. Penasaran dengan detail apa saja dihadirkan seri terbaru Call of Duty ini kita nantikan saja Final Rilisnya beberapa minggu lagi.



Demikian ulasan singkat kami mengenai perkembangan game Call of Duty series. Sebagai gamer tentunya kita pasti tetap memiliki harapan agar pihak developer sekaligus publisher tidak hanya berfokus pada sisi teknologi pembuatan, namun juga lebih memperhatikan model permainan yang ditawarkan pada seri terbarunya nanti.



Seluk-beluk dan Evolusi dari Sony PlayStation





Semuanya dimulai pada tahun 1988, salah satu perusahaan gaming tengah duduk di puncak kesuksesan untuk pasar video game rumah yakni Nintendo. 8-bit Nintendo Entertainment System (NES) telah menguasai pasar selama bertahun-tahun, dan tetap unggul meskipun menghadapi pesaing dari Sega dan Atari. Dan dengan Super NES pada tahun 1990, nampak Nintendo sangat mustahil untuk digulingkan. Namun berbeda pada saat Sony mulai menjajah pasar dengan Sony PlayStation faktanya, Sony merupakan mitra dari Nintendo sebelumnya.

Dengan pisahnya Sony dengan Nintendo, putus pula hubungan kerjasama di antara keduanya, dan keduanya mulai bersaing dengan game konsolnya masing-masing. Namun pasar berkata lain, ketika Sony menjadi raja game konsol hingga saat ini. Dan pada ulasan kali ini, Paseban akan merangkum tentang sejarah PlayStation dari versi pertama hingga terakhir yang saat ini sedang hangat diperbincangkan.

PlayStation


Setelah pisah dengan Nintendo, Sony mengalami beberapa kejadian: Sony bekerja sama dengan Philips untuk membuat game DVD pertama. Sony hampir mencapai kesepakatan untuk bekerja dengan Sega, namun ternyata harus mengulang kerja sama kembali dengan Nintendo. Dan Sony tidak pernah memproduksi lebih dari sekitar 200 konsol Play Station yang mana pada masa itu merupakan hasil formasi dari Sony Computer Entertainment (SCE) di Jepang pada bulan November 1993 dan Sony Computer Entertainment of America (SCEA) pada Mei 1994.


Pada saat itu era yang disebut generasi game konsol kelima telah tiba. Dimana telah hadir perangkat yang mampu mendukung file 32-bit, perangkat yang memiliki CD-ROM pada saat itu adalah 3D0 Atari dan Jaguar di tahun 1993. Akhirnya, para eksekutif Sony memberi lampu hijau untuk membangun penuh mesin PlayStation.

Di tahun 1994, mungkin menjadi titik balik terbesar ketika SCE memamerkan kemungkinan terciptanya permainan 3D dengan beberapa mitra yang berpotensial, seperti Electronic Arts dan Namco.

Persaingan yang sesungguhnya dimulai kemudian pada tahun 1994 ketika Sega Saturn dan Sony PlayStationmemulai debutnya di Jepang dalam beberapa minggu. PlayStation tidak berhasil menembus pasar Amerika Utara hingga tahun berikutnya pada saat itu.

Namun tak lama, divisi SCE menjadi divisi yang paling sukses dari seluruh divisi Sony. Penjualan PlayStation di seluruh dunia dihentikan pada tahun 2005, yang mana berhasil mencatatkan 102 juta unit pada waktu 9.5 tahun. Dan pada tahun 2000, PlayStation mengalami re-design untuk portabilitas. Pada saat itu, Nintendo hanya mampu menjual sebesar 32.930.000. Bahkan kemudian Bill Gates, mengungkapkan kekagumannya untuk game konsol.

PlayStation 2 (PS2)


PlayStation dominan selama bertahun-tahun dan tidak menghadapi banyak kompetisi sampai generasi konsol keenam tiba. Masa itu tiba di Jepang pada tahun 1998 dengan Sega Dreamcast, konsol pertama untuk merangkul internet sebagai bagian dari game, bahkan ada browser Web yang terintegrasi, meskipun dengan koneksi melalui modem 56K. Keberhasilan Sega tampak menjanjikan setelah penjualan awal yang mencapai 500.000 unit hanya dalam waktu dua minggu pada awal penjualan di Amerika Serikat pada bulan September 1999.

Sementara Dreamcast pasti melakukan banyak hal untuk mengembalikan reputasinya, ternyata itu tidak cukup, terutama ketika Sony mengumumkan PlayStation 2 di Tokyo Game Show akhir bulan itu. Penjualan Dreamcast pada saat itu langsung terjun dan Sega menghentikan produksinya pada 30 Maret 2001. (Mesin Dreamcast yang diperbaharui terus dijual di Jepang hingga tahun 2007).



PlayStation 2 mencapai puncak keberhasilannya, dengan rekor penjualan 150 juta unit terjual hingga Februari 2011 – hanya mengambil waktu 10 tahun dan 11 bulan setelah rilis awal di Jepang pada tahun 2000.

Bukan berarti PS2 tidak memiliki beberapa masalah. Kesalahan dalam membaca cakram game telah banyak dikeluhkan oleh banyak pengguna. Tapi sebagai satus-satunya game konsol yang paling laris dan bisa memutar DVD, PS2 ini tetap laris manis diburu para penggemarnya.

PlayStation 3 (PS3)


Xbox 360 memimpin gelombang konsol game generasi ketujuh pada tahun 2005, dengan jaringan Xbox Live untuk bermain online mendorong keuntungan besar Xbox tahun itu. PlayStation 3 yang diumumkan pada ajang CES tahun 2005, tidak bisa segera diluncurkan baik di Jepang maupun di Amerika Utara hingga November 2006. Sony menghadapi masalah manufaktur pada saat itu, yang mana tidak bisa mendukung format Blu-Ray. Pada masanya, PS3 merupakan konsol pertama yang mendukungfull high-definition video pada resolusi 1080p.

Ketika menginjak pada harga, Sony PlayStation 3 membawa harga $499.99 untuk versi 20GB dan $599.99 untuk versi 60GB. Xbox 360 dan Nintendo Wii memiliki harga $100 lebih murah, meskipun memiliki kualitas grafis yang tidak sama.



Sama seperti PS2, PS3 juga memperkenalkan versi ramping dari mesinnya pada bulan Agustus 2009 dan tampak 33% lebih kecil yang beratnya sekitar 4,3 kilogram. Sony juga akhirnya meluncurkan game multiplayer online gratis dengan jaringan PlayStation Network yang mengumpulkan 90 juta pengguna pada awal 2012.

Pada bulan November 2013, PS3 telah terjual sebanyak 80 juta unit. Xbox 360 telah terjual dengan jumlah yang hampir sama. Lalu siapa pemenang nyata dari perang konsol game generasi ketujuh? Nintendo Wii, dengan 100 juta unit terjual di seluruh dunia.

PlayStation 4 (PS4)


Perang konsol game generasi kedelapan sudah berada di depan mata kita. Wikipedia mengatakan persaingan ini dimulai dengan dengan Nintendo Wii U dari tahun lalu, yang mana juga menandakan bahwa Nintendo mulai memimpin lagi seperti dahulu kala. Tapi semua mata tertuju pada dua raksasa: Xbox One dan PlayStation 4. Ini tidak mungkin 150 juta konsol akan pernah dijual seperti PS2, mengingat persaingan tidak hanya dari konsol, tetapi banjir handheld (seperti Sony PlayStation Vita sendiri) dan smartphone yang juga mendukung.



PS4 dan Xbox One memulai debut pertamanya di Amerika Utara dengan harga $399.99 dan $499.99. Keduanya menggunakan chip AMD untuk CPU dan grafis dan keduanya memiliki 500GB hard drive, Gigabit Ethernet dan Wi-Fi, dukungan video 4K, dan banyak lagi. Namun kedua konsol ini tidak mendukung game dari konsol game sebelumnya.

Akan sulit untuk menentukan mana dari kedua ini yang akan unggul untuk menarik perhatian para calon penggunanya ketika kedua perangkat ini memiliki fitur yang hampir sama mengesankannya.





Sumber :http://www.plimbi.com/news/135921/sony-playstation