This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 16 Februari 2016

Tips Sukses Ujian Nasional

Tips Sukses Menghadapi Ujian Nasional


Tak terasa Ujian Nasional akan dilaksananakan, Jadi alangkah baiknya jika kita sebagai peserta Ujian Nasional mulai dari sekarang mulai mempersiapkan segala sesuatunya dalam menghadapi Ujian Nasional ini.
Mungkin banyak diantara teman-teman yang sering penasaran mencari informasi mengenai kumpulan informasi atau tips atau pun bagaimana cara paling tepat dan ampuh dalam menghadapi Ujian Nasional ini. Takut, gelisah, grogi, stres, mungkin itu adalah beberapa deret keluhan yang seringkali dikeluhkan oleh para siswa ketika masa-masa Ujian Nasional sudah semakin dekat dan merasa bahwa dirinya sepertinya belum benar-benar siap untuk "bertempur" pada waktu hari H Ujian Nasional nanti.
Berikut ini beberapa tips agar sukses dalam menghadapi Ujian Nasional:

1. Belajar Maksimal, Namun Tetap Rileks
Cara yang pertama ini adalah sebagai langkah memulai untuk memutar memori pelajaran yang telah tersimpan dalam syaraf otak. Sehingga belajar yang maksimal dan rileks menjadi pekerjaan rutin sebagian siswa yang akan menempuh Ujian Nasional.

2. Belajar Berkelompok Sebelum Menempuh Ujian
Tips ini sangat efektif jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan fokus. Karena salah satu langkah ini dapat membuat kita lebih mengetahui apa yang telah teman kita ketahui terlebih dahulu dalam bidang tertentu.

3. Membuat Referensi Pelajaran
Pelajaran yang lalu pasti ada saja yang kita lupakan. Resume atau rangkuman adalah salah satu cara untuk mengembalikan semua pelajaran yang kita agak lupa. Bahkan cara ini dapat kita lakukan dalam setiap pelajaran yang kita anggap menyulitkan kita.

4. Mempersiapkan Segala Yang Dibutuhkan Saat Ujian
Alat tulis menjadi hal utama dalam menjalankan ujian. Seperti pensil khusus, papan jalan serta penghapus. Karena tidak mungkin kita dapat sukses melaksanakan ujian tanpa alat tulis.

5. Melakukan Uji Wawasan Diri Sendiri
Tips yang tidak perlu diragukan lagi keampuhannya, karena dengan menguji wawasan kita dalam mata pelajaran yang akan di ujikan dalam UN, akan membuat anda semakin percaya diri ketika menghadapi soal ujian yang sebenarnya.

6. Berdoa
Satu hal yang biasa kita lakukan sebelum melakukan aktivitas apaun yakni berdoa. Berdoa atau memohon kepada Tuhan adalah hal yang sangat positif yang dapat menambah rasa percaya diri. Jadi, jangan lupa berdoa sebelum dan sesudah mengerjakan soal ujian.

7. Memohon Restu Kepada Orang Tua, Keluarga, Dewan Guru dan Teman-Teman
Memohon restu kepada semua orang yang telah mendukung kita dapat membuat hati menjadi lebih tenang dan tidak akan merasa tegang ketika menghadapi para pengawas, soal ujian dan kepastian. Salah satu tips ini harus dilakukan oleh siapa saja yang akan menghadapi ujian, karena terbukti ampuh menyalakan rasa tanggung jawab akan jawaban yang telah dijawab.

8. Memperbanyak Ibadah
Hanya kepada Allah SWT kita menyerahkan segalanya kepada-Nya. Bahkan keajaiban yang akan di munculkan oleh Allah SWT kepada siapa yang taat dan patuh serta selalu menyebut nama-Nya. Dengan memperbanyak ibadah kita, maka semakin tenang dan rileks diri kita dalam mengerjakan soal-soal ujian tersebut.

Jadi itulah beberapa tips sukses untuk para siswa siswi yang mau menghadapi Ujian Nasional.
Semoga teman-teman semua bisa lulus Ujian Nasional dengan nilai yang memuaskan, Amiin…

Sumber :http://www.stiami.ac.id/artikel/detail/12-tips-sukses-menghadapi-ujian-nasional.html

Artikel aplikasi-aplikasi internet

Sabtu, 14 Januari 2012

Internet, “Aplikasi dan Kegunaannya”

Internet sebenarnya mengacu kepada istilah untuk menyebut sebuah jaringan, bukannya suatu aplikasi tertentu. Karenanya, internet tidaklah memiliki manfaat apa-apa tanpa adanya aplikasi yang sesuai. Internet menyediakan beragam aplikasi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Setiap aplikasi berjalan diatas sebuah protokol tertentu. Istilah “protokol” di internet mengacu pada satu set aturan yang mengatur bagaimana sebuah aplikasi berkomunikasi dalam suatu jaringan. Sedangkan software aplikasi yang berjalan diatas sebuah protokol disebut sebagai aplikasi client. Di bagian ini, kita akan berkenalan secara sepintas dengan aplikasi-aplikasi yang paling sering dimanfaatkan oleh pengguna internet.
WWW (World Wide Web)
Dewasa ini, WWW atau yang sering disebut sebagai “web” saja adalah merupakan aplikasi internet yang paling populer. Demikian populernya hingga banyak orang yang keliru mengidentikkan web dengan internet. Secara teknis, web adalah sebuah sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah internet webserver dipresentasikan dalam bentuk hypertext. Informasi di web dalam bentuk teks umumnya ditulis dalam format HTML (Hypertext Markup Language). Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis (dalam format GIF, JPG, PNG), suara (dalam format AU, WAV), dan objek multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave, Quicktime Movie, 3D World).
Web dapat diakses oleh perangkat lunak web client yang secara populer disebut sebagai browser. Browser membaca halaman-halaman web yang tersimpan dalam webserver melalui protokol yang disebut HTTP (Hypertext Transfer Protocol). Dewasa ini, tersedia beragam perangkat lunak browser. Beberapa diantaranya cukup populer dan digunakan secara meluas, contohnya seperti Microsoft Internet Explorer, Netscape Navigator, maupun Opera, namun ada juga beberapa produk browser yang kurang dikenal dan hanya digunakan di lingkungan yang terbatas.
Sebagai dokumen hypertext, dokumen-dokumen di web dapat memiliki link (sambungan) dengan dokumen lain, baik yang tersimpan dalam webserver yang sama maupun di webserver lainnya. Link memudahkan para pengakses web berpindah dari satu halaman kehalaman lainnya,dan “berkelana” dari satuserver ke server lain. Kegiatan penelusuran halaman web ini biasa diistilahkan sebagai browsing, ada juga yang menyebutnya sebagai surfing (berselancar).
Seiring dengan semakin berkembangnya jaringan internet di seluruh dunia, maka jumlah situs web yang tersedia juga semakin meningkat. Hingga saat ini, jumlah halaman web yang bisa diakses melalui internet telah mencapai angka miliaran. Untuk memudahkan penelusuran halaman web, terutama untuk menemukan halaman yang memuat topik-topik yang spesifik, maka para pengakses web dapat menggunakan suatu search engine (mesin pencari). Penelusuran berdasarkan search engine dilakukan berdasarkan kata kunci (keyword) yang kemudian akan dicocokkan oleh search engine dengan database (basis data) miliknya. Dewasa ini, search engine yang sering digunakan antara lain adalah Google (www.google.com) dan Yahoo (www.yahoo.com).
Electronic Mail/Email/Messaging
Email atau kalau dalam istilah Indonesia, surat elektronik, adalah aplikasi yang memungkinkan para pengguna internet untuk saling berkirim pesan melalui alamat elektronik di internet. Para pengguna email memilki sebuah mailbox (kotak surat) elektronik yang tersimpan dalam suatu mailserver. Suatu Mailbox memiliki sebuah alamat sebagai pengenal agar dapat berhubungan dengan mailbox lainnya, baik dalam bentuk penerimaan maupun pengiriman pesan. Pesan yang diterima akan ditampung dalam mailbox, selanjutnya pemilik mailbox sewaktu-waktu dapat mengecek isinya, menjawab pesan, menghapus, atau menyunting dan mengirimkan pesan email.
Layanan email biasanya dikelompokkan dalam dua basis, yaitu email berbasis client dan email berbasis web. Bagi pengguna email berbasis client, aktifitas per-emailan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak email client, misalnya Eudora atau Outlook Express. Perangkat lunak ini menyediakan fungsi-fungsi penyuntingan dan pembacaan email secara offline (tidak tersambung ke internet), dengan demikian, biaya koneksi ke internet dapat dihemat. Koneksi hanya diperlukan untuk melakukan pengiriman (send) atau menerima (recieve) email dari mailbox.
Sebaliknya, bagi pengguna email berbasis web, seluruh kegiatan per-emailan harus dilakukan melalui suatu situs web. Dengan demikian, untuk menggunakannya haruslah dalam keadaan online. Alamat email dari ISP (Internet Service Provider) umumnya berbasis client, sedangkan email berbasis web biasanya disediakan oleh penyelenggara layanan email gratis seperti Hotmail (www.hotmail.com) atau YahooMail (mail.yahoo.com)
Beberapa pengguna email dapat membentuk kelompok tersendiri yang diwakili oleh sebuah alamat email. Setiap email yang ditujukan ke alamat email kelompok akan secara otomatis diteruskan ke alamat email seluruh anggotanya. Kelompok semacam ini disebut sebagai milis (mailing list). Sebuah milis didirikan atas dasar kesamaan minat atau kepentingan dan biasanya dimanfaatkan untuk keperluan diskusi atau pertukaran informasi diantara para anggotanya. Saat ini, salah satu server milis yang cukup banyak digunakan adalah Yahoogroups (www.yahoogroups.com).
Pada mulanya sistem email hanya dapat digunakan untuk mengirim informasi dalam bentuk teks standar (dikenal sebagai ASCII, American Standard Code for Information Interchange). Saat itu sukar untuk mengirimkan data yang berupa berkas non-teks (dikenal sebagai file binary). Cara yang umum dilakukan kala itu adalah dengan menggunakan program uuencode untuk mengubah berkas binarytersebut menjadi berkas
ASCII, kemudian baru dikirimkan melalui e-mail. Di tempat tujuan, proses sebaliknya dilakukan. Berkas ASCII tersebut diubah kembali ke berkas binary dengan menggunakan program uude code. Cara ini tentunya terlalu kompleks karena tidak terintegrasi dengan sistem email.
Belakangandikembangkan standar baruyang disebut MIME(Multipurpose Internet Mail Extensions). Standar ini diciptakan untuk mempermudah pengiriman berkas dengan melalui attachment (lampiran). MIME juga memungkinkan sebuah pesan dikirimkan dalam berbagai variasi jenis huruf, warna, maupun elemen grafis. Walaupun nampak menarik,penggunaan MIME akan membengkakkanukuranpesan emailyang dikirimkan. Hal ini jelas akan memperlambat waktu yang dibutuhkan untuk mengirim maupun menerima pesan. Dalam hal ini, ada anjuran agar sedapat mungkin menggunakan format teks standar dalam penyuntingan email. Gunakan MIME hanya untuk pesan-pesan tertentu yang memang membutuhkan tampilan yang lebih kompleks.
File Transfer
Fasilitas ini memungkinkan para pengguna internet untuk melakukan pengiriman (upload) atau menyalin (download) sebuah file antara komputer lokal dengan komputer lain yang terhubung dalam jaringan internet. Protokol standar yang digunakan untuk keperluan ini disebut sebagai File Transfer Protocol (FTP)  FTP umumnya dimanfaatkan sebagai sarana pendukung untuk kepentingan pertukaran maupun penyebarluasan sebuah file melalui jaringan internet. FTP juga dimanfaatkan untuk melakukan prose upload suatu halaman web ke webserver agar dapat diakses oleh pengguna internet lainnya.
Secara teknis, aplikasi FTP disebut sebagai FTP client, dan yang populer digunakan saat ini antara lain adalah Cute FTP dan WS_FTP, Aplikasi-aplikasi ini umumnya dimanfaatkan untuk transaksi FTP yang bersifat dua arah (active FTP). Modus ini memungkinkan pengguna untuk melakukan baik proses upload maupun proses download. Tidak semua semua server FTP dapat diakses dalam modus active. Untuk mencegah penyalahgunaan–yang dapat berakibat fatal bagi sebuah server FTP–maka pengguna FTP untuk modus active harus memiliki hak akses untuk mengirimkan file ke sebuah server FTP. Hak akses tersebut berupa sebuah login name dan password sebagai kunci untuk memasuki sebuah sistem FTP server. Untuk modus passive, selama memang tidak ada restriksi dari pengelola server, umumnya dapat dilakukan oleh semua pengguna dengan modus anonymous login(log in secara anonim). Kegiatan mendownload software dari Internet misalnya, juga dapat digolongkan sebagai passive FTP.
Remote Login
Layanan remote login mengacu pada program atau protokol yang menyediakan fungsi yang memungkinkan seorang pengguna internet untuk mengakses (login) ke sebuah terminal (remote host) dalam lingkungan jaringan internet. Dengan memanfaatkan remote login, seorang pengguna internet dapat mengoperasikan sebuah host dari jarak jauh tanpa harus secara fisik berhadapan dengan host bersangkutan. Dari sana ia dapat melakukan pemeliharaan (maintenance), menjalankan sebuah program atau malahan menginstall program baru di remote host.
Protokol yang umum digunakan untuk keperluan remote login adalah Telnet (Telecommunications Network). Telnet dikembangkan sebagai suatu metode yang memungkinkan sebuah terminal mengakses resource milik terminal lainnya (termasuk hard disk dan program-program yang terinstall didalamnya) dengan cara membangun link melalui saluran komunikasi yang ada, seperti modem atau network adapter. Dalam halini, protokol Telnet harus mampu menjembatani perbedaan antar terminal,seperti tipe komputer maupun sistem operasi yang digunakan.
Aplikasi Telnet umumnya digunakan oleh pengguna teknis di internet. Dengan memanfaatkan Telnet, seorang administrator sistem dapat terus memegang kendali atas sistem yang ia operasikan tanpa harus mengakses sistem secara fisik, bahkan tanpa terkendala oleh batasan geografis.
Namun demikian, penggunaan remote login, khususnya Telnet, sebenarnya mengandung resiko, terutama dari tangan-tangan jahil yang banyak berkeliaran di internet. Dengan memonitor lalu lintas data dari penggunaan Telnet, para cracker dapat memperoleh banyak informasi dari sebuah host, dan bahkan mencuri data-data penting sepert login name dan password untuk mengakses ke sebuah host. Kalau sudah begini, mudah saja bagi mereka-mereka ini untuk mengambil alih sebuah host. Untuk memperkecil resiko ini, maka telah dikembangkan protokol SSH (secure shell) untuk menggantikan Telnet dalam melakukan remote login. Dengan memanfaatkan SSH, maka paket data antar host akan dienkripsi (diacak) sehingga apabila “disadap” tidak akan menghasilkan informasi yang berarti bagi pelakunya.
IRC (Internet Relay Chat)
Layanan IRC, atau biasa disebut sebagai “chat” saja adalah sebuah bentuk komunikasi di intenet yang menggunakan sarana baris-baris tulisan yang diketikkan melalui keyboard. Dalam sebuah sesi chat, komnunikasi terjalin melalui saling bertukar pesan-pesan singkat. kegiatan ini disebut chatting dan pelakunya disebut sebagai chatter. Para chatter dapat saling berkomunikasi secara berkelompok dalam suatu chat room dengan membicarakan topik tertentu atau berpindah ke modus private untuk mengobrol berdua saja dengan chatter lain. Kegiatan chatting membutuhkan software yang disebut IRC Client, diantaranya yang paling populer adalah software mIRC.
Ada juga beberapa variasi lain dari IRC, misalnya apa yang dikenal sebagai MUD (Multi-User Dungeon atau Multi-User Dimension). Berbeda dengan IRC yang hanya menampung obrolan, aplikasi pada MUD jauh lebih fleksibel dan luas. MUD lebih mirip seperti sebuah dunia virtual (virtual world) dimana para penggunanya dapat saling berinteraksi seperti halnya pada dunia nyata, misalnya dengan melakukan kegiatan tukar menukar fileatau meninggalkan pesan. Karenanya, selainuntuk bersenang-senang, MUD juga sering dipakai oleh komunitas ilmiah serta untuk kepentingan pendidikan (misalnya untuk memfasilitasi kegiatan kuliah jarak jauh).
Belakangan, dengansemakin tingginyakecepatan akses internet, maka aplikasi chatterus diperluas sehingga komunikasi tidak hanya terjalin melalui tulisan namun juga melalui suara (teleconference), bahkan melalui gambar dan suara sekaligus (videoconference).
Aplikasi-apliakasi diatas sebenarnya adalah aplikasi dasar yang paling umum digunakan dalam internet. Selain aplikasi-aplikasi tersebut, masih ada lusinan aplikasi lainnya yang memanfaatkan jaringan internet, baik aplikasi yang sering maupun jarang dipergunakan. Teknologi internet sendiri terus berkembang sehingga aplikasi baru terus bermunculan. Disamping itu, aplikasi-aplikasi yang telah ada masih terus dikembangkan dan disempurnakan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya.
Interaksi Secara Elektronis
Akhir-akhir ini, kita cenderung semakin akrab dengan istilah-istilah semacam e-Commerce, e-Banking, e-Government, e-Learning, dan sebagainya. Huruf “E” disini mengacu pada kata “Electronic”, tapi lebih banyak digunakan dalam konteks internet. Jadi, istilah-istilah tersebut bisa dibaca sebagai Electronic Commerce, Electroni Government, Electronic Banking, atau Electronic Learning. Dalam bagian ini, kita akan membahas secara sepintas tentang hal-hal yang berkaitan dengan istilah-istilah diatas. Dalam kenyataannya, hal-hal tersebut jauh lebih kompleks sehingga tidak mungkin dibahas secara rinci dalam halaman ini.
E-Commerce
Dari namanya,kita sudahbisa menebak kalau ini berkaitan dengan kegiatan yang bersifat komersial. Tidak salah memang, karena istilah e-commerce yang akan kita bahas ini memang mengacu pada kegiatan komersial di internet. Contoh paling umum dari kegiatan e-commerce tentu saja adalah aktifitas transaksi perdagangan melalui sarana internet. Dengan memanfaatkan e-commerce, para penjual (merchant) dapat menjajakan produknya secara lintas negara karena memang sifat internet sendiri yang tidak mengena batasan geografis. Transaksi dapat berlangsung secara real time dari sudut mana saja di dunia asalkan terhubung dalam jaringan internet.
Umumnya transaksi melalui saranae-commerce dilakukan melalui sarana suatu situs web yang dalam hal ini berlaku sebagai semacam etalase bagi produk yang dijajakan. Dari situs web ini, para pembeli (customer) dapat melihat bentuk dan spesifikasi produk bersangkutan lengkap dengan harga yang dipatok. Berikutnya, apabila si calon pembeli tertarik, maka ia dapat melakukan transaksi pembelian di situs tersebut dengan sarana kartu kredit. Berbeda dengan transaksi kartu kredit pada umumnya yang menggunakan peralatan khusus, transaksi kartu kredit di internet cukup dilakukan dengan memasukkan nomor kartu kredit beserta waktu kadaluwarsanya pada formulir yang disediakan.
Di tahap selanjutnya, program di server e-commerce akan melakukan verifikasi terhadap nomor kartu kredit yang diinputkan. Apabila nomor kartu yang dimasukkan valid, maka transaksi dianggap sah dan barang yang dipesan akan dikirimkan ke alamat pembeli. Tentu saja sebelumnya saat mengisi formulir pemesanan, calon pembeli telah mengisikan alamatlengkap kemanabarang yangakan dibelinya harus dikirimkan. Harga barang yang dibeli kemudian akan dimasukkan dalam rekening tagihan dari kartu kredit yang digunakan.
Aktifitas e-commerce sebenarnya bukan melulu berkisar pada usaha perdagangan. Kalau kita rajin menjelajahi situs-situs web, kita bisa menjumpai aneka usaha yang pada intinya berusaha mengeduk keuntungan dari lalu-lintas akses internet. Ambil contoh situs lelang yang demikian populer, juga situs penyedia jasa yang mengutip online di www.ebay.com bayaran untuk nettersyang inginmenggunakan layanannya. Tidak ketinggalan pula situs-situs khusus dewasa. Bahkan untuk yang terakhir ini justeru disebut-sebut sebagai pelopor dari bisnis e-commerce.
Seperti halnya kegiatan bisnis konvensional, iklan juga memegang peranan penting dalam e-commerce. Para pengelola situs web banyak mendapatkan pemasukan dari iklan yang ditayangkan di situs web yang dikelolanya (umumnya berbentuk iklan banner atau popup window). Tengok saja Yahoo atau DetikCom sebagai contoh dimana tiap halamannya selalu dijejali oleh banner iklan yang mencolok mata. Wajar saja, sebab dari sanalah sumber pembiayaan layanan (plus sumber keuntungan) mereka berasal.
Tapi dengan makin banyaknya situs web yang muncul juga berarti semakin ketatnya persaingan. Menjaring iklan di sebuah situs web tentu saja tidak gampang. Para pemasang iklan umumnya hanya berminat memasang iklannya pada situs dengan trafik kunjungan yang tinggi. Itu artinya para pengelola situs harus berusaha memancing sebanyak mungkin pengunjung ke situs mereka. Caranya tentu saja dengan memajang contentyang beragam sehingga pengunjungbisa betah berlama-lama di situsnya–syukur-syukur kalau mereka akan balik lagi di kesempatan berikut atau lebih baik lagi apabila sampai menjadi pengunjung setia.
Sayangnya mengundang pengunjung dengan cara ini jelas butuh usaha dan biaya yang tidak sedikit, sementara itu efektifitas pemasangan banner iklan di situs web sendiri sebenarnya masih diragukan. Para pengunjung situs web umumnya datang dengan tujuan untuk mencari informasi sehingga kemungkinan besar tidak sempat melirik ke banner-banner yang terpajang di situs web bersangkutan. Alih-alih memperhatikan, para pengunjung kerap malahan merasa terganggu dengan adanya banner iklan di sebuah halaman web. Walhasil banyak situs web yang tidak mampu membiayai operasionalnya karena pemasukan dari iklan ternyata tidak mampu mengimbangi besarnya modal yang dikucurkan. Karena itulah beberapa waktu terakhir ini kita banyak melihat situs web komersial (dikenal sebagai ‘DotCom’) yang bertumbangan
E-Banking
Electronic Banking, atau e-banking bisa diartikan sebagai aktifitas perbankan di internet. Layanan ini memungkinkan nasabah sebuah bank dapat melakukan hampir semua jenis transaksi perbankan melalui sarana internet, khususnya via web. Mirip dengan penggunaan mesin ATM, lewat sarana internet seorang nasabah dapat melakukan aktifitas pengecekan rekening, transfer dana antar rekening, hingga pembayaran tagihan-tagihan rutin bulanan (listrik, telepon, dsb.) melalui rekening banknya. Jelas banyak keuntungan yang bisa didapatkan nasabah dengan memanfaatkan layanan ini, terutama bila dilihat dari waktu dan tenaga yang dapat dihemat karena transaksi e-banking jelas bebas antrian dan dapat dilakukan dari mana saja sepanjang nasabah dapat terhubung dengan jaringan internet.
Untuk dapat menggunakan layanan ini, seorang nasabah akan dibekali dengan login dan kode akses ke situs web dimana terdapat fasilitas e-banking milik bank bersangkutan. Selanjutnya, nasabah dapat melakukan login dan melakukan aktifitas perbankan melalui situs web bank bersangkutan.
E-banking sebenarnya bukan barang baru di internet, tapi di Indonesia sendiri, baru beberapa tahun belakangan ini marak diaplikasikan oleh beberapa bank papan atas. Konon ini berkaitan dengan keamanan nasabah yang tentunya menjadi perhatian utama dari para pengelola bank disamping masalah infrastruktur bank bersangkutan.
Keamanan memang merupakan isu utama dalam e-banking karena sebagaimana kegiatan lainnya di internet, transaksi perbankan di internet juga rawan terhadap pengintaian dan penyalahgunaan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Sebuah situs e-banking diwajibkan untuk menggunakan standar keamanan yang sangat ketat untuk menjamin bahwa setiap layanan yang mereka sediakan hanya dimanfaatkan oleh mereka yang memang betul-betul berhak. Salah satu teknik pengamanan yang sering dugunakan dalam e-banking adalah melalui SSL (Secure Socket Layer) maupun lewat protokol HTTPS (Secure HTTP).
E-Government
Istilah ini baru kedengaran beberapa waktu belakangan ini, seiring dengan maraknya pemanfaatan teknologi internet dalam bidang pemerintahan. Walaupun namanya e-governmet, tapi jangan dibayangkan ini adalah sistem pemerintahan yang sepenuhnya berbasis internet. E-government, khususnya di Indonesia, masih diartikan secara sempit sebagai sebuah sistem di internet (entah web, alamat email kontak, atau milis) yang mengeksploitir potensi di suatu daerah dengan maksud mengundang pihak-pihak yang mungkin dapat memberikan keuntungan bagi daerah bersangkutan, entah itu sebagai investor atau turis.
Kalau kita menengok ke situs-situs pemerintah daerah di Indonesia yang mengaku sebagai “e-government”, sebenarnya tidak ubahnya dengan etalase yang memajang data statisik, potensi wisata, dan kekayaan alam suatu daerah, dan tidak ketinggalan pula kesempatan (baca: undangan) bagi para investor untuk menanamkan modalnya di daerah bersangkutan. Content yang berkaitan dengan pemerintahan (government) sendiri malahan tidak mendapat perhatian yang cukup.
Ini mungkin hanya masalah istilah, tapi rasanya cukup mengganggu juga, khususnya kalau dibandingkan dengan aktifitas elektronik lainnya di internet yang memang betul-betul mengacu ke namanya. Namun demikian, mudah-mudahan kita juga sedang menuju ke arah yang lebih maju dalam hal pemanfaatan internet untuk keperluan pemerintahan sehingga kelak slogan e-government ini betul-betul diaplikasikan secara utuh dan bukannya sekedar sebagai “etalase” potensi daerah seperti yang sekarang kita saksikan.
Salah satu contoh penerapan e-Government dalam artian sesungguhnya dapat dijumpaidi negara tetangga kita, Singapura. Untuk penerapan e-Governement di negaranya, pemerintah Singapuratelah menjalankan proyekambisius yangdisebut eGAP (Electronic Government Action Plan). Proyek yang setiap tahapnya menyedot anggaran sebesar US$ 743 juta ini bertujuan untuk mewujudkan pelayanan publik secara online di negara tersebut.
Tahap pertama proyek ini telah berhasil membangun 1600 layanan publik secara online. Layanan ini tidak hanya memberi informasi, tetapi juga sanggup melakukan transaksi semacam memesan fasilitas olahraga, mendaftarkan perusahaan, membuat paspor baru, dan sebagainya. Program ini telah berhasil membuat 75 persen penduduk Singapura mulai berkomunikasi dengan birokrasi secara online via internet. Dalam proyek eGAP tahap II yang dimulai pada tahun 2003, pemerintah negara pulau tersebut mengharapkan 90 persen warga negaranya dapat berkomunikasi secara online pada 2006 nanti.
e-Learning
Istilah e-Learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk penerapan teknologi informasi di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. Definisi e-Learning sendiri sebenarnya sangat luas, bahkan sebuah portal informasi tentang suatu topik (seperti halnya situs ini) juga dapat tercakup dalam e-Learning ini. Namun istilah e-Learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar-mengajar di sekolah dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi Internet.
Dalam teknologi e-Learning, semua proses belajar-mengajar yang biasa ditemui dalam sebuah ruang kelas, dilakukan secara live namun virtual, artinya dalam saat yang sama, seorang guru mengajar di depan sebuah komputer yang ada di suatu tempat, sedangkan para siswa mengikuti pelajaran tersebut dari komputer lain di tempat yang berbeda. Dalam hal ini, secara langsung guru dan siswa tidak saling berkomunikasi, namun secara tidak langsung mereka saling berinteraksi pada waktu yang sama.
Semua proses belajar-mengajar hanya dilakukan di depan sebuah komputer yang terhubung ke jaringan internet, dan semua fasilitas yang yang biasa tersedia di sebuah sekolah dapat tergantikan fungsinya hanya oleh menu yang terpampang pada layar monitor komputer. Materi pelajaran pun dapat diperoleh secara langsung dalam bentuk file-fileyang dapatdi-download, sedangkan interaksiantara guru dan siswa dalambentuk pemberian tugas dapat dilakukan secara lebih intensif dalam bentuk forum diskusi dan email.
Pemanfaatan e-Learning membuahkan beberapa keuntungan, diantaranya dari segi finansial dengan berkurangnya biaya yang diperlukan untuk mengimplementasikan sistem secara keseluruhan jika dibandingkan dengan biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan bangunan sekolah beserta seluruh perangkat pendukungnya, termasuk pengajar. Dari sisi peserta didik, biaya yang diperlukan untuk mengikuti sekolah konvensional, misalnya transportasi, pembelian buku, dan sebagainya dapat dikurangi, namun sebagai gantinya diperlukan biaya akses internet. Dari sisi penyelenggara, biaya pengadaane-Learning sendiri dapat direduksi,disamping jumlahpeserta didikyang dapat ditampung jauh melebihi yang dapat ditangani oleh metode konvensional dalam kondisi geografis yang lebih luas.
Namun, dibalik segala kelebihan yang ditawarkan, penerapan e-Learning, khususnya di Indonesia masih menyimpan masalah, antara lain pada keterbatasan akses internet serta kurangnya pemahaman masyarakat akan teknologi internet. e-Learning juga kurang cocok untuk digunakan pada level pendidikan dasar dan menengah, khususnya karena kendala sosialisasi. Seperti kita ketahui, tujuan kegiatan belajar-mengajar di sekolah bukan hanya untuk menimba ilmu pengetahuan, melainkan juga melatih anak untuk bersosialisasi dengan teman sebaya maupun lingkungan di luar rumah. Hal semacam ini tidak bisa didapati dalam sekolah maya via e-Learning. Disamping itu, sistem belajar jarak jauh sangatmensyaratkan kemandirian, sehingga lebih cocok untuk diterapkan pada lembaga pendidikan tinggi maupun kursus.
Disamping beberapa sampel diatas, kita akan menjumpai lebih banyak lagi “e-” lainnya di intenet sebagai konsekuensi dari semakin banyaknya aktifitas di dunia nyata yang dapat dipindahkan dalam bentuk elektronis di internet. Namun demikian, kiranya kita semua setuju bahwa tidak seluruh kegiatan manusia dapat ditransformasikan kedalam bentuk elektronis. Manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial, dan karenanya memiliki naluri untuk bersosialisasi secara normal. Kebutuhan sosialisasi semacam ini hanya bisa dipuaskan melalui interaksi secara manusiawi, bukan melalui perangkat elektronik, seberapapun majunya tingkat perkembangan teknologi yang telah dicapai.
 
 

Reviem Call Of Duty Advanced Warfare


Review COD – Advanced Warfare: Perang Tahunan yang Tetap Seru!




“Call of Duty? Lagi? Meh.”, reaksi yang satu ini memang harus diakui, selalu mengemukan dari mulut banyak gamer setiap kali Activision memperkenalkan seri terbaru Call of Duty ke pasaran. Kritik bahwa Activision terlalu mengeksploitasi franchise yang satu ini secara berlebihan memang menjadi pemandangan umum yang selalu terjadi setiap tahun, dan Activision tidak pernah terlihat ambil pusing. Mengapa? Karena terlepas dari reaksi negatif yang ada, performa penjualan selalu berkata lain. Call of Duty, terlepas apapun serinya, selalu menjadi ladang uang gemuk yang kian mengukuhkan posisi Activision sebagai publisher raksasa yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Walaupun demikian, bukan berarti mereka tidak berbenah diri. Untuk menjaga status dan kualitas Call of Duty sebagai franchise tahunan, Activision kini menunjuk tiga developer berbeda dengan sistem siklus untuk menciptakan inovasi yang memang mutlak dibutuhkan. Salah satu contoh pertama dari sistem ini adalah proyek teranyar dari Sledgehammer Games – Call of Duty: Advanced Warfare.

Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah punya sedikit gambaran soal nilai jual seperti apa yang ditawarkan oleh seri terbaru yang satu ini. Disebut-sebut sebagai proyek perdana yang memang dimaksimalkan untuk platform generasi terbaru dan PC, COD – Advanced Warfare memang hadir dengan kualitas visualisasi yang jauh lebih mumpuni dibandingkan seri sebelumnya, namun sayangnya, tidak dengan kualitas yang hadir sejajar dengan game lain yang mengusung status yang sama. Tema perang futuristik yang ia usung memang melahirkan penerapan banyak mekanisme baru, terutama dari penggunaan armor Exoskeleton yang memungkinkan karakter untuk melakukan beragam aksi di luar manusia pada umumnya. Mode multiplayer dan kooperatif juga ditawarkan di seri terbaru yang satu ini.

Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh COD – Advanced Warfare ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah perang tahunan yang tetap seru? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Perang skala global yang bombastis masih menjadi setting utama seri terbaru COD teranyar ini.

Bukan Call of Duty namanya jika ia tidak mampu memuat jalinan cerita yang dramatis dan epik ala film Hollywood, yang selalu melibatkan konflik dalam skala dunia yang menyeramkan. Usaha untuk menghidupkan kekacauan, mengibarkan bendera ideologi secara paksa, hingga konspirasi tingkat tinggi untuk mendapatkan kekuasaan yang mutlak menjadi pemandangan yang umum dari franchise andalan Activision yang satu ini. Hal sama yang juga Anda temukan di Call of Duty: Advanced Warfare.

Anda akan berperan sebagai Jack Mitchell – seorang Marines yang diperankan oleh voice actor ternama – Troy Baker.

Di tengah perang melawan Korea Utara, MItchell harus kehilangan sahabat karib dan tangan kirinya.

Anda akan berperan sebagai seorang Marine bernama Jack Mitchell yang tengah berjuang menangkal invasi Korea Utara dengan persenjataan modernnya ke Korea Selatan. Bersama dengan sang sahabat karib – Will Irons dan petingginya – Cormack, Mitchell ternyata harus berhadapan dengan tragedi terbesarnya. Di tengah sebuah situasi genting yang sangat menentukan arah jalannya pertempuran, Will Irons meregang nyawa bersama dengan Mitchell yang terhempas jauh karena ledakan yang ada. Mitchell selamat, namun ia harus kehilangan tangan kirinya.

Kondisi cacat tentu saja membuat Mitchell tidak bisa lagi berfungsi maksimal sebagai seorang Marines. Di tengah pemakaman sang sahabat, ia didekati oleh ayah Will Irons – Jonathan Irons yang mengepalai sebuah organisasi militer swasta bernama Atlas. Mengetahui karirnya yang sudah berakhir, Irons mengajak Mitchell masuk sebagai anggota Atlas – dengan iming-iming sebuah tangan buatan robotik yang akan membuatnya kembali berfungsi sebagai seorang manusia normal. Irons ingin memastikan sahabat sang anak ini bisa memaksimalkan potensinya sebagai seorang prajurit.

Adalah Jonathan Irons – ayah dari sahabat Mitchell – Will Irons yang memberikannya kesempatan kedua untuk beraksi kembali. Mendapatkan sebuah tangan robot baru, Mitchell kini bernaung di bawah bendera Atlas – sebuah perusahaan militer swasta.

Kondisi geopolitik dunia pun berubah. Kini sebuah ancaman kelompok teroris bernama – KVA menjadi prioritas utama untuk ditundukkan.

Di bawah sang pemimpin gila bernama Hades, KVA punya misi untuk memundurkan peradaban manusia – menghilangkan ketergantungan besar pada teknologi.

Di tengah usahanya untuk berjuang maksimal di Atlas, dunia kini berhadapan dengan ancaman baru yang tidak kalah mengkhawatirkan – sebuah organisasi teroris tanpa ampun bernama KVA yang dipimpin oleh seorang bernama Hades. Misi Hades sendiri terdengar sangat gila dan tidak masuk akal, untuk menghentikan ketergantungan manusia pada teknologi, atau secara sederhana – menghancurkan peradaban dunia yang sudah begitu maju. Serangan demi serangan yang dilakukan oleh KVA akhirnya memaksa Atlas untuk tidak tinggal diam. Di bawah perintah Irons, Mitchell dan sang teman baru – Gideon terlibat dalam aksi untuk berburu Hades dan menghancurkan KVA. Sayangnya, rencana KVA ternyata sudah tidak lagi bisa dibendung. Mereka berhasil menghancurkan puluhan reaktor nuklir di seluruh dunia dan membawa banyak negara besar berhadapan dengan kekacauan yang luar biasa.

Sayangnya aksi ini cukup terlambat. Hades berhasil menghancurkan reaktor nuklir di berbagai belahan dunia dan melahirkan tragedi global.

Di tengah kepanikan inilah, Atlas muncul sebagai organisasi penyelamat di bawah pimpinan Irons. Menciptakan stabilitas global, menyalurkan bantuan obat-obatan – teknologi – pangan, dan mendapatkan kepercayaan militer secara global.

Di tengah kebingungan dan rasa panik inilah, Atlas muncul sebagai penyelamat. Dengan teknologi canggih yang mereka miliki, bahkan melampaui teknologi militer yang dimiliki oleh pemerintahan raksasa seperti Amerika Serikat, Atlas menjadi “payung pelindung” dunia. Tidak hanya mendestribusikan layanan kesehatan secara terpadu untuk membantu mereka yang tercemar radiasi nuklir, Atlas juga berusaha membangun kembali peradaban yang sempat luluh lantak dan tentu saja – menyeret Hades ke akhir hidupnya. Semuanya di bawah bendera perusahaan militer swasta tersebut, mendorong Jonathan Irons sebagai manusia paling berkuasa di dunia dengan kemampuan militer dunia yang tiada dua. Namun seperti halnya kata pepatah, pria selalu berubah dan tunduk akan tiga hal: harta, tahta, dan wanita, dan Irons pun tidak luput dari kelemahan yang satu ini.

Lantas, bagaimana sepak terjang Atlas setelah tragedi nuklir tersebut? Motif apa yang sebenarnya mendorong Jonathan Irons untuk “menyelamatkan” dunia?

Lantas, bagaimana sepak terjang Atlas setelah tragedi nuklir tersebut? Motif apa yang sebenarnya mendorong Jonathan Irons untuk “menyelamatkan” dunia? Aksi seperti apa yang harus dilalui oleh Mitchell, Gideon, dan kawan-kawannya? Semua jawaban dari pertanyaan ini tentu saja bisa Anda temukan dengan memainkan COD – Advanced Warfare ini.

Kekuatan Call of Duty yang Tak Terbantahkan!




Mode single player selalu menjadi kekuatan tersendiri untuk franchise andalan Activision ini. Tidak terkecuali di COD - Advanced Warfare.Mode single player selalu menjadi kekuatan tersendiri untuk franchise andalan Activision ini. Tidak terkecuali di COD – Advanced Warfare.

Kekuatan utama Call of Duty ada pada kemampuan mode single playernya yang luar biasa, sebagian besar gamer yang familiar dengan franchise ini tentu akan setuju dengan pernyataan yang satu ini. Alih-alih sekedar menawarkan sebuah game FPS yang meminta Anda untuk menembak semua musuh yang Anda temui, Activision selalu berhasil meramu pengalaman bermain tersebut menjadi sesuatu yang jauh lebih menarik, lebih dramatis, dan lebih menggugah. Kekuatan utama yang tetap dipertahankan oleh Sledgehammer Games di COD – Advanced Warfare ini. Anda yang sudah cukup familiar dengan Call of Duty tentu sangat mengerti apa yang tengah kami bicarakan ini.

Sepertinya halnya semua game Call of Duty yang selama ini Anda kenal, Advanced Warfare juga tetap mengusung genre sebuah “Corridor Shooter” yang hanya meminta Anda untuk bergerak dari titik A ke titik B, menghabiskan semua musuh yang Anda temui, sembari memastikan diri selamat. Semua jalan yang Anda tempuh memang sudah ditentukan sebelumnya, tanpa ada kesempatan untuk melakukan banyak eksplorasi atau menentukan jalan Anda sendiri. AI yang disematkan juga masih tidak banyak berbeda seperti game-game FPS pada umumnya yang bereaksi lambat dan lebih diposisikan sebagai sponge peluru Anda. Secara garis besar, sensasi dramatis dan epik yang melekat kuat pada franchise ini juga tetap menjadi kekuatan utama di Advanced Warfare. Perang yang tiba-tiba memosisikan Anda sebagai seorang prajurit yang rentan terhadap beragam bahaya, namun selalu menemukan cara untuk menyelamatkan diri.
Corridor Shooter – yang hanya meminta Anda bergerak dari titik A ke titik B tanpa ada alternatif jalan dan kesempatan eksplorasi ala seri-seri COD sebelumnya masih tetap dipertahankan di seri ini.
Tentu saja dengan ekstra dramatisasi di sana-sini yang menjadi kekuatan utama COD. Namun kini, dengan tema futuristik yang tidak hanya sekedar kosmetik, tetapi berpengaruh langsung pada sisi gameplay sendiri.
Dramatisasi, situasi perang epik, dan gaya kamera sinematik ala film Hollywood juga tetap dipertahankan di seri teranyar ini. Anda masih akan berhadapan dengan situasi perang bombastis yang memang harus diakui berhasil, membuat Anda merasa tengah terlibat dalam sebuah pertempuran besar yang akan mempengaruhi banyak elemen penting. Bahwa seolah nasib keseluruhan umat manusia berada di pundak Anda dan Anda mengambil langkah yang sangat heroic untuk menghadapi beban tersebut. Adegan-adegan menakjubkan, penuh ledakan, dengan efek yang mungkin secara rasional mustahil terjadi, masih terlihat di sini. Bedanya dengan seri-seri COD sebelumnya? Anda kini akan dibawa ke dalam perang futuristik, yang tidak hanya inovatif, tetapi juga tetap realistis di saat yang sama.
Meriam laser raksasa? Why not!
Implementasi Drone untuk recon juga kian memperkuat atmosfer futuristik yang ada.

Teknologi menjadi kunci utama Sledgehammer Games untuk menawarkan sensasi Call of Duty yang berbeda di Advanced Warfare, dan terhitung berhasil menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Berbeda dengan Call of Duty: Ghosts yang sekedar mengusung “tema” tanpa perubahan signifikan di sisi gameplay, mereka berhasil mengintegrasikan tema tersebut dengan sangat baik – terutama lewat mekanisme senjata dan armor yang ada. Anda akan merasa bahwa Anda memang tengah terlibat dalam sebuah perang masa depan yang epik. Railgun, scope yang mampu mengindentifikasi posisi musuh, drone dengan senjata, jetpack, hingga meriam cahaya laser raksasa yang mampu meluluhlantakkan kapal besar dalam hitungan detik menjadi salah satu bukti yang nyata. Beberapa inovasi di sisi gameplay juga disuntikkan untuk memperkuat atmosfer tersebut.

Dua teknologi masa depan yang mampu menghasilkan sedikit sensasi Call of Duty yang berbeda adalah implementasi granat pintar sebagai senjata dan exoskeleton yang menjadi armor utama karakter yang ada. Berbeda dengan granat biasa yang bekerja sangat sederhana, aktifkan – lemparkan – meledak, masa depan di mata Sledgehammer Games melahirkan sebuah granat pintar di tangan Anda. Tidak hanya bisa mengubah fungsinya secara real-time sebelum dilempar – apakah Anda ingin fungsi frag, flash, atau EMP – sesuai situasi yang ada, granat pintar ini juga akan bergerak mengejar dan bukan sekedar diam dilempar, pasrah terhadap energi kinetik yang Anda lontarkan. Fitur kedua tentu saja terletak pada si armor – Exoskeleton yang memungkinkan Anda untuk meraih kekuatan di luar manusia biasa. Tidak sekedar melompat tinggi atau bahkan dua kali berkat booster yang ada, Exoskeleton ini bahkan memungkinkan Anda mengakses beragam fungsi menarik, dari menarik sebuah tameng peluru secara instan, stealth, berlari cepat, hingga bergerak cepat secara instan.
Salah satu visi utama Sledgehammer Games tentang perang di masa depan terletak pada eksistensi exoskeleton yang memungkinkan para prajurit mengakses kemampuan jauh di atas manusia biasa.
Bukan masa depan namanya, jika Anda tidak punya granat pintar yang mampu mengejar targetnya sendiri.
Namun sayang seribu sayang, mode single player yang singkat tidak bisa mengakomodasi beragam potensi yang sebenarnya bisa dihasilkan oleh exoskeleton yang satu ini. Tidak ada kebebasan bagi Anda untuk memilih exoskeleton seperti apa yang ingin Anda kenakan, kekuatan seperti apa yang ingin Anda hadirkan, dan bagaimana ia akan membantu Anda menjalani misi yang tengah Anda pilih. Semuanya berjalan sesuai dengan skenario yang sudah ditentukan oleh Activision dan Sledgehammer sendiri. Benar sekali, Anda tidak bisa memasang exoskeleton dengan tameng sebagai fitur utama ketika menempuh misi berbasis stealth dan bermain layaknya seorang koboi gagah berani. Tidak ada kesempatan pula bagi Anda untuk memasang invisibility cloak di tengah perang terbuka, misalnya untuk meminimalisir resiko yang bisa terjadi. Ada opsi untuk memperkuat exoskeleton Anda lewat sistem upgrade di sebagian besar akhir misi, namun sayangnya tidak memberikan kontribusi yang signifikan dalam permainan. Mempermudah sebuah game yang sudah mudah (setidaknya di mode kesulitan normal) jadi fitur yang pantas untuk dipertanyakan.
Namun sayang, tidak ada kebebasan untuk mengotak-ngatik kemampuan exoskeleton Anda di mode single player. Ia ditetapkan sesuai cerita yang ada.
Secara garis besar, Call of Duty – Advanced Warfare tetaplah sebuah seri Call of Duty yang selama ini Anda kenal, dengan mekanik gameplaya dasar yang sama tanpa kesempatan untuk melakukan eksplorasi atau menempuh alternatif cara untuk menyelesaikan misi yang ada.

Secara garis besar, Call of Duty – Advanced Warfare tetaplah sebuah seri Call of Duty yang selama ini Anda kenal, dengan mekanik gameplaya dasar yang sama tanpa kesempatan untuk melakukan eksplorasi atau menempuh alternatif cara untuk menyelesaikan misi yang ada. Identitas unik terletak pada penerapan teknologi yang kini menyatu ke dalam gameplay dengan peran yang cukup signifikan, dan tidak lagi sekedar menjual “tema”. Tentu saja dengan ekstra perang epik, dramatisasi dan pengalaman sinematik yang membuatnya disukai.

Bahu Membahu Menghadapi Tantangan yang Ada



Exo-Survival: mode kooperatif bersama dengan tiga user lainnya.

Selain menghadirkan mode single player dan multiplayer (yang akan kita bahas di sesi selanjutnya), Call of Duty – Advanced Warfare juga menghadirkan sebuah mode kooperatif bernama – Exo Survival. Sebuah mode yang akan menuntut Anda dan tiga user lainnya untuk saling bahu-membahu mengatasi tantangan yang ada. Tantangan yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Seperti halnya mode-mode survival di sebagian besar game yang ada, Anda “hanya” diminta untuk bertahan hidup selama mungkin di tengah gempuran pasukan musuh yang muncul secara bergelombang. Musuh yang dikenalkan oleh para AI ini memang hadir dengan standar AI single player yang tidak bereaksi cepat, namun kini dengan akurasi tembakan yang lebih mematikan. Hadir dalam jumlah yang masif, ketakutan lebih dimunculkan dari kuantitas mereka dan pola gerak-gerik yang hampir sulit diprediksi. Diminta untuk bertahan di sebuah tempat terbuka, para AI ini bisa dengan mudah menyergap Anda dari sisi mana saja, terutama dari celah yang mungkin tidak pernah Anda prediksi sebelumnya. Berhasil menyelesaikan beberapa gelombang dan mode ini mulai akan memaksa Anda untuk bergerak dan tidak hanya sekedar diam di satu titik – seperti saat Anda dipaksa untuk mencari dan mematikan bomb yang ada misalnya.
Anda harus bertahan hidup dari gelombang musuh yang hadir lebih akurasi tembakan mematikan dengan jumlah banyak yang bisa mengepung Anda dari berbagai sudut. Good luck on that!
Sebelum Anda memulai permainan, Anda akan diminta untuk memilih kelas Exo yang ada terlebih dahulu.
Kesempatan untuk memperkuat efektivitas senjata juga ditawarkan di mode ini.
Sebelum Anda memulai permainan, Anda akan diminta untuk memilih satu di antara kelas Exo yang ditawarkan, yang tentu saja disesuaikan dengan gaya bermain yang lebih nyaman untuk Anda sendiri. Exo Light hadir dengan perlengkapan senjata yang lebih lemah dan daya tahan peluru yang lebih rendah, namun mengusung kemampuan boost exoskeleton yang maksimal. Ia mampu bergerak cepat tanpa ada kesulitan. Sementara di sisi lain, Exo Heavy mengusung persenjataan berat yang mampu memusnahkan banyak musuh dalam waktu singkat, namun sulit untuk bergerak. Seperti halnya mode multiplayer, Anda juga bisa mengumpulkan dan mendapatkan perk yang bisa digunakan kapanpun Anda butuhkan. Di masa rehat setiap gelombang, Anda juga bisa memperkuat senjata yang Anda gunakan dengan menggunakan point yang berhasil dikumpulkan di sepanjang Anda bertahan hidup.
Percaya atau tidak, Exo-Survival bukanlah mode yang bisa Anda tundukkan dengan mudah tanpa koordinasi yang jelas.
Dang it!

Terdengar sangat sederhana, namun Exo Survival bukanlah mode yang mudah ditundukkan begitu saja tanpa kerjasama yang optimal. Dengan begitu rentannya Anda disergap dari berbagai arah tanpa persiapan yang memadai, apalagi dengan jumlah pasukan musuh yang begitu banyak, kematian seolah menjadi sesuatu yang pasti jika Anda tidak bisa saling melindungi punggung satu sama lain. Memang ada kesempatan untuk menghidupkan kembali teman yang tengah tewas, namun sayangnya, ia justru berpotensi untuk membuka ruang Anda untuk diserang mengingat aksi ini akan membuat Anda tidak bisa mengakses senjata dan pergerakan kamera dalam waktu tertentu.

Namun sayangnya, terlepas dari tema futuristik yang ia usung, mode Exo Survival dari COD: Advanced Warfare ini terasa sangat usang dan sama sekali tidak inovatif, apalagi jika mengingat konsep serupa sudah ditempuh banyak kali di seri-seri COD sebelumnya.

Multiplayer Dengan Akses Vertikal Lebih Luas!



Dengan terbatasnya akses exoskeleton di mode single player, multiplayer menjadi ajang untuk menjajal potensi tersebut secara penuh.Dengan terbatasnya akses exoskeleton di mode single player, multiplayer menjadi ajang untuk menjajal potensi tersebut secara penuh.
Format futuristik dengan ekstra senjata dan armor masa depan yang memungkinkan karakter yang Anda gunakan untuk mencapai kemampuan di luar batas manusia biasa memang tidak terasa terlalu kentara ketika Anda mencicipi mode single player COD: AW. Dengan garis cerita dan equipment yang sudah ditentukan sebelumnya, Anda tidak pernah punya ruang untuk bereksperimen dengan segudang perlengkapan yang Anda miliki. Satu-satunya medan pertempuran untuk menguji konsep tersebut hanyalah di mode multiplayer yang ada. Kesempatan Anda untuk mencicipi sensasi Advanced Warfare yang sebenarnya.

Seperti halnya game-game multiplayer FPS pada umumnya, Anda akan dihadapkan pada segudang mode permainan untuk mengakomodasi preferensi gamer yang berbeda. Ada mode Uplink Mode, misalnya, yang mirip dengan mode Catch the Flag di game-game mutliplayer klasik yang meminta Anda untuk memindahkan satu objek tertentu ke tempat lainnya, yang tentu saja akan dihalangi oleh tim lawan. Namun harus diakui, terlepas dari semua mode yang ditawarkan, dua mode standar – Team Deathmatch dan Domination tetap menjadi yang paling favorit – sekaligus menawarkan kesempatan bagi Anda untuk mencicipi sensasi Advanced Warfare yang sebenarnya. Dengan mode yang memuat pertempuran tidak lebih dari belasan orang (standar 12 orang – 6 vs 6), Call of Duty: Advanced Warfare tidak banyak berubah dibandingkan seri-seri sebelumnya.
Anda masih akan berhadapan dengan mode multiplayer beritme cepat ala game-game COD sebelumnya.
Masih tanpa kesempatan untuk menghancurkan bangunan atau pertempuran kendaraan berat ala Battlefield.
Di beberapa map, Anda akan bertemu dengan kejadian acak yang sayangnya, tidak memberikan pengaruh signifikan dalam pertempuran. Seperti tsunami ini misalnya.
Anda masih akan berhadapan dengan sebuah mode multiplayer beritme cepat yang mengharuskan Anda terus bergerak, melemparkan peluru secepat dan seefektif mungkin ke arah musuh yang Anda temui. Masih belum ada kesempatan untuk menghancurkan lingkungan dan mendapatkan keuntungan seperti halnya seri kompetitor – Battlefield, masih belum ada kendaraan perang yang bisa Anda naiki seperti halnya Planetside 2. Semuanya berjalan seperti halnya sebuah game Call of Duty pada umumnya. Bedanya sekarang, ada sedikit elemen perubahan setting di menit-menit tertentu seperti konsep Levolution dari Battlefield, namun tidak sampai pada batas super ekstrim. Anda akan akan berhadapan dengan tsunami yang hanya membasahi sedikit area pertempuran atau ekstra tempat berlindung yang tiba-tiba muncul di tengah pertempuran sebagai bagian kargo yang diturunkan oleh helikopter raksasa. Namun secara garis besar, ia mengusung mekanik multiplayer yang sama.

Yang membuatnya berbeda? Tentu saja kehadiran sang armor exoskeleton yang kini membuat medan pertempuran lebih luas secara vertikal, walaupun tetap sama secara horizontal. Exoskeleton ini memungkinkan setiap user untuk melakukan double jump, meraih tempat yang jauh lebh tinggi, dan “memanfaatkan”-nya sebagai bagian dari strategi pertempuran. Exoskeleton ini juga memungkinkan Anda melakukan boost gerakan seketika ke sisi kiri dan kanan, sekaligus melompat lebih cepat ke depan, ketika dibutuhkan.
Exoskeleton memang memberikan pengaruh berbeda di gameplay multiplayer COD: AW. Salah satu yang signifikan adalah kemampuan double jump yang juga berarti – akses vertikal yang lebih luas.

Anda juga bisa menggunakan boost ini untuk melakukan evade ke kiri dan kanan secara instan. Namun sulit untuk dilakukan di tengah terjangan peluru yang siap untuk membunuh Anda dalam hitungan detik.

Di atas kertas, gerakan ini diposisikan untuk membantu Anda untuk mengecoh gerak lawan, lari dari bidikan, atau sekedar menghindari peluru yang datang. Namun sayangya, ia tidak mudah dilakukan secara praktek. Dengan empat atau lima peluru cepat yang sudah cukup untuk membuat karakter Anda tewas seketika, hampir mustahil bagi otak untuk memberi sinyal bagi otot jari Anda untuk melakukan gerakan menghindar ke kiri dan ke kanan. Menjadi reaksi yang sangat instingtif untuk langsung ikut mengangkat senjata, bidik, dan bertukar peluru hingga salah satu pihak mati. Dari fungsi standar exoskeleton yang ditawarkan, double jump adalah fitur yang paling memang dirasakan paling mempengaruhi jalannya pertempuran.

Kekurangan di mode single player juga dibayar di mode multiplayer ini dengan memberikan kebebasan bagi Anda untuk mengakses variasi fungsi exoskeleton untuk digunakan di dalam pertempuran, bersama dengan senjata dan item yang lain tentu saja. Di luar double jump dan boost gerakan, Anda bisa memilih satu dari antara fungsi keren yang ada – seperti stealth untuk menghilang, mempercepat gerakan, Stim untuk ekstra regenerasi health super cepat, hingga kemampuan untuk melakukan hover ketika melayang. Tentu saja, Anda tidak bisa mengakses kekuatan ini secara terus-menerus mengingat ia akan memakan daya baterai yang terbatas dan tidak bisa diisi ulang. Kebijakan terbaik adalah dengan mengakses kemampuan ini di saat yang memang dibutuhkan, untuk kepentingan strategis yang jelas. Atau untuk bertahan hidup jika memang dibutuhkan.
Anda bisa memilih kemampuan Exo yang ingin Anda gunakan, tentu dengan limitasi tertentu. Cloak engaged!
Sistem Scorestreak dengan akses senjata “khusus” berdasarkan point yang Anda dapatkan sebelum tewas. Rasakan pengalaman badass ketika Anda berhasil mengaktifkan si armor bongsor – Goliath.
Dan seperti halnya game-game Call of Duty sebelumnya, Anda tentu akan punya kesempatan untuk membuka serangan “khusus” yang lebih kuat jika Anda berhasil mengumpulkan point dalam jumlah tertentu sebelum tewas. Memilih sendiri Scorestreak yang Anda butuhkan, tiga slot disediakan untuk menawarkan Anda ekstra keuntungan dalam pertempuran dengan efek yang spesifik. Tersedia dalam berbagai level point, Anda bisa mengakses scorestreak yang berfungsi sekedar sebagai recon seperti Drones, yang mengacaukan kemampuan musuh seperti System Hack untuk merusak HUD yang ada, hingga yang mematikan seperti Warbird yang siap melemparkan hujan peluru kaliber besar tanpa ampun. Kesempatan untuk mengakses scorestreak juga akan menjadi motivasi tersendiri untuk bermain dengan lebih cermat dan hati-hati. Karena begitu Anda tewas, point yang sudah sempat Anda kumpulkan akan direset ulang, dan Anda harus memulainya kembali dari awal.
Ada segudang variasi senjata, dengan attachment dan perk yang bisa Anda buka setelah kenaikan level atau achievements tertentu.
Senjata yang lebih kuat atau variasi dengan status yang berbeda di beberapa titik akan didapatkan dari random loot atau sebagai reward dari kenaikan level dan beragam achievement yang berhasil Anda telurkan. Terbagi ke dalam beberapa kategori yang berbeda, setiap senjata ini juga bisa dipasang attachment untuk menghasilkan boost status tertentu atau sekedar efek buff permanen. Dengan slot beberapa kelas untuk Anda modifikasi, kesempatan untuk menciptakan kelas sendiri yang menurut Anda mungkin bisa beradaptasi dengan beragam skenario yang ada menjadi sesuatu yang sangat esensial.

Salah Satu Tokoh Villain Terbaik!




SPOILERS AHEAD! CAREFUL!


Siapa tokoh antagonis terbaik dari franchise Call of Duty di mata Anda? Jika Anda termasuk gamer yang cukup mengenal franchise ini, maka pilihan pertama mungkin akan langsung jatuh pada sosok Makarov yang menjadi tokoh “sentral” dari trilogi Call of Duty: Modern Warfare. Aksinya di “No Russian” mungkin menjadi yang paling memorable, membuktikan betapa dingin dan tidak mengenal kata komprominya karakter yang satu ini. Makarov siap untuk mehalalkan segala cara untuk menempuh visi jangka panjangnya, yang sayangnya, tidak terlalu jelas dan lebih banyak dihiasi oleh ambisi pribadi yang egois. Satu yang pasti Anda dan kami setuju, Makarov adalah tokoh militan yang berbahaya.
Dengan motif dan kepribadian yang ia miliki, Jonathan Irons pantas masuk ke dalam jajaran salah satu villain COD terbaik.
Lalu datanglah Jonathan Irons yang diperankan sangat manis oleh aktor Hollywood kawakan – Kevin Spacey. Berbeda dengan Makarov yang dipenuhi dengan dendam pribadi, Irons adalah tokoh antagonis pertama Call of Duty dengan kepribadian yang boleh terbilang “abu-abu”. Ia hadir sebagai seorang visioner dengan kekuatan militer dan kekayaan yang tidak terbatas untuk sebuah tujuan yang sebenarnya mulia – menciptakan sebuah dunia yang lebih damai. Irons bertarung tidak hanya dengan senjata, tetapi melalui ilmu pengetahuan, politik, dan pendekatan sosial. Ia menyoroti fungsi PBB yang begitu minimum untuk menjaga perdamaian dunia dan sikap Amerika Serikat sebagai negara superpower yang gila perang. Dengan Atlas, ia jadi punya kemampuan untuk membawa stabilitas dunia tanpa omong kosong, yang selama ini selalu dipengaruhi politik uang dan kepentingan. Sayangnya, dengan metode yang sangat radikal.

Look at that beautiful smile!

Dengan kejelasan motif yang ingin ia capai, Jonathan Irons hadir sebagai tokoh antagonis yang sangat mudah dipahami dan dimengerti di saat yang sama. Ia melambangkan sebuah langkah ekstrim untuk mengubah cara dunia bekerja, setidaknya untuk menjamin masa depan yang lebih baik lewat teknologi dan “keterpaksaan” untuk berpihak pada kedamaian. Membuat semua pertempuran yang berlangsung di Advanced Warfare memang memiliki alasan yang jelas. Bukan hanya karena sekedar alasan kejam, dingin, balas dendam, atau hal klise yang tidak cukup kuat untuk mengobarkan sebuah perang dunia ketiga.

Kesimpulan


Call of Duty: Advanced Warfare menawarkan kembali alasan mengapa franchise ini begitu dicintai di masa lalu. Kekuatan cerita ala film Hollywood yang kuat, dramatis, dengan ekstra identitas baru yang cukup menyegarkan, membuat seri ini menjadi alasan mengapa Anda perlu kembali mencicipi franchise ini kembali. Tidak istimewa memang, namun setidaknya, untuk sekian lama, Anda akhirnya bisa merasakan sesuatu yang baru dari Call of Duty.

Call of Duty: Advanced Warfare tetaplah sebuah seri Call of Duty tahunan yang menarik untuk dijajal, yang seperti seri-seri pendahulunya, mampu menawarkan sebuah pengalaman game FPS single player yang epik, dramatis, dan sinematik di saat yang sama. Semua hal yang Anda cintai dari franchise ini dihadirkan kembali, kini dengan ekstra kualitas visualisasi yang jauh lebih baik. Implementasi konsep perang futuristik yang ia usung juga tidak terasa berlebihan dan masih masuk dalam koridor yang masih mungkin terjadi di dunia nyata. Walaupun tidak terlalu tampil maksimal di mode single player, namun implementasi teknologi exoskeleton yang ada memang mengubah cara sebuah game Call of Duty – multiplayer disajikan. Memberikan akses vertikal yang lebih baik, pertempuran menjadi lebih dinamis dan sulit untuk diprediksi, apalagi dengan segudang opsi untuk memodifikasi dan menciptakan kelas karakter yang memang cocok dengan gaya Anda bermain. Secara garis besar, ia masih sebuah seri Call of Duty yang Anda kenal, namun dengan penambahan identitas baru yang membuatnya sedikit terasa berbeda, itu saja.

Walaupun demikian, COD: AW masih menyisakan beberapa catatan ekstra yang perlu diperhatikan. Salah satu yang sangat disayangkan adalah absennya kesempatan untuk menciptakan fungsi Exoskeleton Anda sendiri di mode single player yang ada, yang ternyata masih memaksa Anda untuk beraksi sesuai dengan garis cerita yang sudah ditentukan sebelumnya. Catatan lain adalah ketidakcocokan karakter, terlepas dari visualisasi yang ditawarkan. Adalah sebuah keputusan yang cukup absurd bagi kami untuk melihat wajah Troy Baker sebagai visualisasi Mitchell secara langsung, yang notabene, terlalu tampan untuk diceritakan sebagai seorang prajurit yang sudah makan asam garam pertempuran. Rambut indah sunsilk dan aksi perang epik? Kecuali Anda seorang Viking atau Dewa dari mitologi masa lalu, kombinasi ini terasa tidak cocok.

Namun terlepas dari catatan tersebut, Call of Duty: Advanced Warfare menawarkan kembali alasan mengapa franchise ini begitu dicintai di masa lalu. Kekuatan cerita ala film Hollywood yang kuat, dramatis, dengan ekstra identitas baru yang cukup menyegarkan, membuat seri ini menjadi alasan mengapa Anda perlu kembali mencicipi franchise ini kembali. Tidak istimewa memang, namun setidaknya, untuk sekian lama, Anda akhirnya bisa merasakan sesuatu yang baru dari Call of Duty.

Kelebihan


-What the? Is that human?
-Peningkatan kualitas visual yang signifikan
-Exoskeleton di multiplayer yang mengubah gaya bermain
-Single player yang tetap epik, dramatis, dan sinematik
-Tokoh antagonis yang memorable
-Visualisasi konsekuensi perang yang lugas

Kelemahan


Terlalu tampan untuk ditanggapi “serius” sebagai seorang prajurit tangguh dengan pengalaman segudang.

-Exoskeleton di single player yang tidak terasa signifikan
-Model karakter yang terasa tidak cocok
-Tidak ada peningkatan AI
-Mode Exo Survival yang tidak terlalu menarik

Cocok untuk gamer: yang mencintai seri COD, menginginkan game FPS militer dengan cerita keren

Tidak cocok untuk gamer: FPS kompetitif yang mengharapkan level kehancuran ala Battlefield atau realistis ala Arma.